Berita Kaltim Terkini
BKKBN Kaltim Diberi Target Turunkan Angka Stunting pada 19,8 Persen Tahun 2025
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberikan target penurunan stunting untuk Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di angka 19,8 persen
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberikan target penurunan stunting untuk Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di angka 19,8 persen pada 2025 mendatang.
"Perubahan target itu dikeluarkan Bappenas pada 17 Mei lalu," sebut Kepala Perwakilan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim, Sunarto saat ditemui Tribunkaltim.co di ruang kerjanya, Senin (3/6/2024).
Ia mengatakan angka gagal tumbuh atau stunting di Benua Etam ini memang naik turun.
Baca juga: Sepanjang Juni 2024, BKKBN Dorong Program Intervensi Serentak Penurunan Stunting di Kaltim
Ia merincikan prevalensi stunting menurun dialami Kabupaten Paser sebesar 2,5 persen, Kabupaten Kubar 1,1 persen, Kabupaten Kutai Kartanegara turun 9,5 persen dan Samarinda 0,9 persen.
Sementara yang mengalami kenaikan yakni Kabupaten Kutai Timur (4,3 persen), Kabupaten Berau (1,4 persen), Kabupaten PPU (2,2 persen), Kota Balikpapan (2 persen) dan Kota Bontang (6,4 persen).
Sunarto mengatakan menangani stunting memang memerlukan waktu.
Oleh sebab itu mereka telah melakukan berbagai langkah-langkah pencegahan dengan mengikuti hasil audit tim pakar khusus stunting.
Ada beberapa langkah.
Baca juga: Pernikahan Dini jadi Tantangan Tuntaskan Stunting di Kaltim
Antara lain;
- Ada hasil audit stunting karena pola asuh, maka BKKBN melakukan pendampingan 1000 hari kehidupan pertama anak.
Melalui program itu mereka memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil hingga melahirkan dan sampai sang anak mencapai usia 2 tahun.
- Kemudian hasil audit stunting dikarenakan sanitasi, BKKBN Kaltim bekerja sama dengan TNI untuk memudahkan akses kebutuhan air bersih masyarakat.
"Sampai hari ini, melalui Pangdam Mulawarman, TNI sudah membangun 58 titik untuk membantu masyarakat mendapatkan akses air bersih," ungkapnya.
- Kemudian apabila berbicara mengenai asupan gizi, Sunarto menyebutkan ada dua sumber bantuan yakni dari Kemenkes dan Kemensos melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
Ia menyebutkan di 2024 ini Kemenkes menyalurkan bantuan untuk penanganan stunting di Kaltim sebesar Rp 34 miliar lebih.
"Terbesar bantuan ke Kukar senilai Rp 7,8 miliar lebih," bebernya.
"Jadi itulah upaya kami untuk menangani stunting. Memang tidak akan bisa cepat. Tapi kita pasti bisa dengan penanganan tepat untuk menciptakan generasi hebat di 2045," tegasnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim
| Perkemi Gelar Babak Kualifikasi Porprov Cabang Olahraga Kempo, Diikuti 252 Atlet |
|
|---|
| Plt Disdikbud Kaltim: Universitas Perlu Berbenah Agar Program Gratispol Beri Dampak yang Optimal |
|
|---|
| 80 Persen Desa di Kaltim Sudah Nikmati Internet Gratis, Tersisa 169 Desa Lagi |
|
|---|
| Top 5 Daerah di Kaltim dengan Keberhasilan Pengobatan TBC Tertinggi Menurut Data BPS |
|
|---|
| Astra Agro Gandeng CTSS IPB Gelar Training, Tingkatkan Kapasitas Pengelolaan Keanekaragaman Hayati |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240605_Sunarto-saat-dijumpai-di-ruang-kerjanya.jpg)