Berita Mahulu Terkini
Urus Berbelit-Belit, Pengusaha di Mahulu Kaltim tak Melirik Pakai Dana Subsidi Ongkos Angkut
Para pengusaha enggan menggunakan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) ke Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur
Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Para pengusaha enggan menggunakan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) ke Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Alasan mereka karena dengan pengurusan untuk menggunakan SOA cukup lama.
Bukan hanya itu, pencairan dana SOA juga perlu waktu lama karena harus menunggu anggaran melalui APBD Mahulu.
Kepala Bagian Ekonomi Kabupaten Mahakam Ulu, Lung dalam perbincangan dengan TribunKaltim.co. pada Selasa (4/6/2024) di Ujoh Bilang, Mahakam Ulu, Provinsi kalimantan Timur menjelaskan, para pengusaha tidak melirik untuk mendapatkan SOA saat akan mengangkut barang ke Mahulu.
Padahal penerapan SOA untuk menunjang ekonomi sehingga barang bisa lebih murah.
"Tapi pengusaha tidak tertarik untuk menggunakan SOA karena proses pengurusannya yang lama. Belum lagi dana SOA dapat dicairkan tapi harus menunggu aliran dana kas dari APBD daerah Mahakam Ulu.
Baca juga: Waspada Penyakit Dermatitis, Tren di Mahulu Kalimantan Timur Pascabanjir
Baca juga: Dinkes Mahulu Kalimantan Timur Lakukan Berbagai Upaya Jaga Kesehatan Masyarakat Pascabanjir
Kalau dia di daerah proses pencairannya itu di bulan Juni, tidak bisa kita keluarkannya di bulan ini, kan begitu," beber Lung.
Cara Menangkal Inflasi via SOA
Berita sebelumnya. Pemkab Mahakam Ulu (Mahulu) melalui bidang ekonomi meluncurkan program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) khusus bahan pokok untuk pemenuhan masyarakat di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.
Program ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi di daerah Mahakam Ulu.
Demikian dibeberkan oleh Kepala bagian ekonomi Pemkab Mahulu, Lung kepada TribunKaltim.co pada Senin (27/5/2024) di Ujoh Bilang, Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.
Dia mengatakan, salah satu hal bisa dilakukan untuk mengoptimalkan SOA adalah melalui kordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Terlebih salah satu faktor penyebab tingginya inflasi di Mahakam Ulu akibat infrastruktur jalan yang tidak terlalu mendukung.
Mengingat kondisi itu, perlu adanya subsidi SOA untuk mengendalikan inflasi di Mahakam Ulu.
"Jadi dengan kondisi kita yang seperti ini apa yang bisa kita kerjakan ya kita kerjakan, di Mahulu ada SOA yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi sebenarnya," katanya.

Sampai saat ini program SOA masih dikhususkan untuk dua kecamatan di Mahakam Ulu yang ada di hulu, yaitu:
Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari.
Namun, ia sangat berharap, ke depannya SOA ini bisa digunakan untuk mengirim kebutuhan pokok masyarakat dari Samarinda ke Mahakam Ulu.
Ia menyebut jika melihat dari segi kesanggupan daerah untuk melakukannya, setiap daerah sanggup.
Hanya yang menjadi kendalanya adalah dari sisi aturannya, apakah dapat dilakukan atau tidak.
Melihat Kemampuan Anggaran
Untuk menyatakan kebijakan tersebut bisa dilakukan atau tidak dapat dilihat dari kemampuan fiskal atau anggarannya.
"Dari kemampuan anggaran itu baru bisa dilaksanakan atau tidak bisa dilaksanakan, jadi kalau bahasa masyarakat itu ada duitnya ngak,"ujarnya pada TribunKaltim.co.
Apakah anggaran yang ada di sebuah daerah untuk SOA tersebut mencukupi atau tidak.
Mengenai hal ini, bagian ekonomi Pemkab Mahulu sedang mencoba untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui provinsi mengenai SOA barang kebutuhan utama.
Berdasarkan data mengenai dana yang ada di Badan Pangan Nasional (BPN) terdapat anggaran sebesar 90 Triliun untuk SOA.
Hanya anggaran tersebut merupakan anggaran untuk seluruh daerah di Indonesia, untuk Mahulu sendiri belum diketahui berapa anggaran yang dapat diberikan.
"Yang digelontorkan oleh BPN itu, untuk penganggarannya kemarin itu saat melakukan pembahasan total anggarannya itu ada 90 Triliun kita tidak tahu Mahulu bisa dapat berapa," tuturnya.
Kabupaten Mahulu tidak dapat menentukan besaran anggaran yang bisa diterimanya. Karena anggaran tersebut sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing.
Tapi berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan Mahulu, Mahulu butuh anggaran yang besar untuk SOA.
"Banyak, itu kan untuk SOA kita hanya bisa minta sekian banyak tapi dari sana yang menentukan," sebutnya.
Hal ini mengingat untuk daerah Mahulu semua barang kebutuhan pokok berasal dari Samarinda.
Selain jarak yang begitu luas, kenaikan harga di Samarinda juga secara otomatis berpengaruh terhadap harga di Mahakam Ulu.
"Kalau barangnya sudah mahal di Samarinda apalagi disini, Ia jarak kemudian harga dasarnya disana berapa," imbuhnya.
Harga Bahan Pokok Masih Mahal
Harga bahan pokok di Mahakam Ulu (Mahulu) masih cukup tinggi bagi sejumlah masyarakat.
Mahalnya harga bahan pokok ini telah terjadi sebelum Mahulu menjadi sebuah kabupaten.
Bagian Ekonomi Mahulu, Lung menjelaskan, ada berbagai faktor yang memicu tingginya harga kebutuhan pokok di Mahulu.
Di antaranya, Kabupaten Mahulu yang cukup jauh dari ibu kota provinsi.
Sebagai informasi bahwa bahan-bahan pokok ini sejak dahulu didistribusikan dari Samarinda.
Selain itu, faktor mobilitas masyarakat yang masih terbatas dan cenderung mengandalkan kendaraan sungai juga menjadi pemicu mahalnya harga kebutuhan pokok di Mahulu.
Belum lagi kenaikan harga BBM dan komoditas tertentu yang membuat harga kebutuhan pokok di Mahulu semakin meroket.
Diungkapkan Lung, akses distribusi barang ke Mahulu masih dominan melalui jalur sungai.
Masyarakat umumnya menggunakan jalur darat di situasi terdesak yakni saat air sedang surut.
Pasalnya, akses moda transportasi ke Mahulu sampai saat ini masih sangat terbatas.

"Kalau kemarau bisa lewat jalur darat walaupun sesusah-susahnya, kalau air Mahakam itu normal bisa lewat sungai," katanya, Senin (3/5/2024).
Akibat jarak yang cukup jauh, pengiriman barang dari Samarinda ke Mahulu melalui jalur sungai butuh waktu dua hari dua malam hingga tiba di Ujoh Bilang.
Sementara untuk akses kendaraan darat waktunya cukup singkat, namun memiliki risiko besar karena akses jalan darat yang belum maksimal dan rawan bencana.
Belum lagi jika pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Harga kenaikan BBM sangat berpengaruh pada harga kenaikan bahan pokok, mengingat kendaraan menuju ke kabupaten ini tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi.
"Kemudian kalau harga BBM naik, apalagi kendaraan atau alat angkutan itu yang digunakan hanya boleh menggunakan non-subsidi seperti dexlite dan pertamina dex," sebutnya.
Jika harga BBM naik maka secara otomatis biaya subsidi ongkos angkut (SOA) di Mahulu juga akan naik.
Kenaikan harga ini sempat dialami pada tahun lalu yang ikut mempengaruhi kenaikan bahan pokok di Mahulu.
Di mana saat itu, tepatnya 1 Oktober 2023, harga Dexlite naik dari Rp 16.350 per liter menjadi Rp 17.200 per liter.
Sementara Pertamina DEX naik dari Rp 16.900 per liter menjadi Rp 17.900 per liter.
Ia menyebut bahwa tahun 2023 lalu minat pengusaha untuk menggunakan SOA masih cukup rendah.
Hal ini karena proses pencairan dananya masih tergolong cukup rumit dan butuh waktu lama.
"Karena anggaran kita kan duit ngak keluar setiap hari, pertriwulan satu bagian ekonomi berapa karena ada bagian lain juga," ucapnya.
Pencairan anggaran daerah hanya dapat dilakukan pertriwulan dan dibagi-bagi untuk setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada.
"Jadi nggak bisa kita seenak kita dan semaunya kita, prosesnya ini lama," imbuhnya. (KRISTIANI TANDI RANI)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim.
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim.
Plt Asisten II Setkab Mahakam Ulu: 6 Kali Raih Opini WTP Bukti Mahulu Kelola Anggaran Tanpa ‘Dusta’ |
![]() |
---|
Beras Tembus Rp1,3 Juta, Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Kirim Bantuan 68 Ton ke Mahulu |
![]() |
---|
3.428 KK Terdampak Kekeringan di Mahulu Dapat Bantuan Beras dari Pemprov Kaltim |
![]() |
---|
BPBD dan Dinkes Kaltim Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Distribusi Beras Masih Tertunda |
![]() |
---|
Koperasi Merah Putih di Ujoh Bilang Mahakam Ulu Fokus pada Usaha Material Pasir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.