Berita Nasional Terkini
Profil Andrinof Chaniago yang Kritik Luhut soal IKN Bukan Perang, Penggagas Pemindahan Ibu Kota Baru
Profil Andrinof Chaniago yang kritik Luhut soal pembangunan IKN bukan perang, penggagas pemindahan ibu kota negara baru.
Profil Andrinof Chaniago
Dikutip dari perpusnas.go.id, Andrinof Achir Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat pada 3 November 1962.
Selain itu ia juga merupakan akademisi, peneliti, sekaligus pengamat kebijakan publik.
Andrinof juga merupakan dosen Ilmu Politik di Universitas Indonesia.
Mengenai riwayat pendidikannya, ia adalah lulusan dari Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Ilmu Politik.
Lalu ia melanjutkan studinya di universitas yang sama dengan mengambil jurusan Perencanaan dan Kebijakan Publik.
Terakhir, ia mengambil jurusan Ilmu Filsafat untuk Strata 3 (S3).
Dia juga pernah kuliah di Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan untuk meraih gelar diploma jurusan Pembangunan Nasional pada tahun 2004.
Sementara dalam riwayat kariernya, ia adalah pendiri dari Center for Indonesian Regional and Urban Studies (CIRUS) pada tahun 1999 serta CIRUS Surveyors Group (CSG) di tahun 2008.
Andrinof juga salah satu penggaggas dari ide bertajuk "Visi Indonesia 2033" yang menawarkan konsep pembangunan Indonesia menuju negara maju pada tahun 2033 mendatang.
Kemudian ia juga merupakan ketua umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia.
Diketahui, ia juga menjadi salah satu tim sukses Jokowi sejak pemilihan Wali Kota Solo 2010, pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, dan Pemilu Presiden tahun 2014.
Setelah Jokowi dilantik menjadi presiden pada tahun 2014, Andrinof diangkat menjad Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas).
Dirinya menjabat sebaga menteri dari 27 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015.
Lalu pasca dirinya tidak menjabat menjadi menteri, Andrinof menjadi Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri pada 19 Februari 2020, dikutip dari Kontan.co.id.
Pernah Yakinkan Jokowi Mengenai Pembangunan Jembatan Selat Sunda
Dikutip dari Tribunnews, ia membeberkan terkait keberhasilannya meyakinkan Jokowi mengenai tidak tepatnya kebijakan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS).
"Saya berhasil menjelaskan kepada Presiden Jokowi bahwa pembangunan Jembatan Selat Sunda itu tidak tepat," katanya.
Ia menyarankan kepada Jokowi agar memperbaiki prasarana, sarana, dan sistem layanan penyeberangan Merak-Bakauheni.
Andrinof pun melihat, perbaikan tersebut berhasil karena tidak pernah lagi adanya kemacetan.
"Antrean 1 kilometer pun tidak pernah," ujar Andrinof.
Hal lain yang dirinya kerjakan saat berada di kabinet Presiden Jokowi adalah terkait pembatalan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.
Saat itu, Andrinof mengevaluasi dan mengoreksi proposal pembangunan Pelabuhan Cilamaya yang keliru.
"Ada beberapa proposal proyek infrastruktur lain yang saya lihat tidak tepat tetapi saya tidak perlu sebut."
"Semua saya coba luruskan walau dengan risiko ada yang terganggu," ujar Andrinof. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kritikan Luhut ke Bambang Susantono Dibalas Pencetus IKN: Ini Pembangunan Bukan Perang dan PROFIL Andrinof Chaniago, Penggagas Pemindahan Ibu Kota Negara Baru, Mantan Kepala Bappenas
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.