Berita Mahulu Terkini
Dinkes Kabupaten Mahulu Kalimantan Timur Jelaskan Peran Penting TPK Dalam Pencegahan Stunting
Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Dinkes Mahulu menjelaskan peran pembinaan dan peningkatan kompetensi teknis bagi TPK
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Dinkes Mahulu menjelaskan peran pembinaan dan peningkatan kompetensi teknis bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam percepatan penurunan stunting.
Kabid P2KB, Rita Supratiwingsih menyebut peran TPK sangat penting dalam mengatasi masalah stunting.
Hal ini karena TPK adalah masyarakat lokal di sebuah kampung yang lebih mengerti keadaan di tempat itu.
Baca juga: Upaya Cegah Stunting, Pemkab Mahulu Gencarkan Program Gesit
Selain itu, untuk penanganan stunting juga memerlukan peranan dari petugas KB sebagai jembatan untuk memberikan pemahaman dan informasi tentang pentingnya KB.
"Nggak mungkin orang yang lain kampung tahu kalau ada rumah di sini yang punya bayi, terus kenapa petugas KB karena petugas KB ini kan sedikit memberi pemahaman kepada masyarakat sebelum dan pascahamil," katanya, Sabtu (8/6/2024).
Petugas KB pun mampu memberikan motivasi kepada masyarakat yang melahirkan untuk menggunakan alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan.
Pemasangan alat kontrasepsi menurutnya dapat berfungsi untuk merencanakan kehamilan agar bisa memprogramkan kehamilan tepat waktu.
Dengan merencanakan kehamilan tepat waktu juga berpengaruh terhadap pemaksimalan pertumbuhan anak, karena mereka bisa mendapatkan Gisi dari ASI sesuai porsinya.
Baca juga: Mengenalkan Program Isi Piringku, Cara Cegah Stunting di Penajam Paser Utara Kaltim
"Supaya bayinya itu dapat ASI dan supaya ibunya bisa istirahat satu tahunnya. Kan tiga tahunnya mau program lagi kan bisa," ujarnya.
Dalam hal ini bidan atau perawat juga memegang peranan penting, karena akhir dari program ini adalah tim kesehatan.
Ibu hamil sangat membutuhkan peranan bidan atau perawat untuk memeriksakan kesehatan kandungannya.
"Bayi balita juga perlu bidan untuk memberikan konseling misalnya jika ada kelainan-kelainan pada bayi itu, contoh memang ada kasus yang tidak terlalu diurus orangtuanya itu bidannya mengabari kita," tuturnya.
TPK sangat berperan dalam mengontrol dan mengingatkan kebutuhan bayi, khususnya yang terindikasi butuh perhatian khusus.
Dengan adanya TPK, tugas Dinkes sangat terbantukan.
"Jadi kita mengingatkan apa-apa yang harus mereka lihat, terutama meminta pengurus kampung untuk memperhatikan warganya," imbuhnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Bupati Mahakam Ulu Akui Koordinasi dengan Pemerintah Pusat Lancar tapi Implementasi Belum Maksimal |
![]() |
---|
Semarak HUT ke-80 RI, Polres Mahulu Ajak Warga Ikut Lomba Olahraga dan Permainan Tradisional |
![]() |
---|
Ketua DPRD Mahulu Apresiasi Gubernur Rudy Mas’ud, Siapkan Rp 209 Miliar untuk Infrastruktur Jalan |
![]() |
---|
Ketua DPRD Mahulu Nilai Program Presiden Prabowo Pro Rakyat, Dorong Prioritas Jalan Perbatasan |
![]() |
---|
HUT ke-80 RI, Ketua DPRD Mahulu Soroti Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.