Walikota Basri Rase Kejar Data Real Stunting Bontang

Hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) terkait kasus stunting di Kota Bontang dinilai tidak wajar

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Walikota Bontang Basri Rase meninjau langsung Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, di Posyandu Kasih Ibu 1 RT 05, Kelurahan Tanjung Laut Laut Indah, didampingi Ketua PPK Bontang Hafidah dan Sekretaris Daerah Bontang Aji Erlynawati, Rabu (12/6/2024).  TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) terkait kasus stunting di Kota Bontang dinilai tidak wajar.

Pemerintah akan melalukan evaluasi dan pendataan ulang dengan operasi timbang secara menyeluruh menyesar bayi dan balita, di setiap kelurahan, dan membandingkan hasilnya dengan kesimpulan yang dirilis Kementerian Kesehatan.

Wali Kota Bontang Basri Rase yang ditemui Tribunkaltim.co dalam kegiatan, Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, di Posyandu Kasih Ibu 1 di RT 5, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Rabu (12/6/2024), mengatakan data SKI yang menyebut kasus stunting di Bontang naik dari 21 persen menjadi 27 persen cukup mengejutkan.

Pasalnya pemerintah dinilai sudah melakukan berbagai upaya, dalam pencegahan kasus stunting sejak 2022 lalu. Dari Intervensi gizi, edukasi calon pengantin dan sampai kepengawasan ibu hamil (hamil).

Namun rilis SKI pada Oktober lalu, meruntuhkan optimisme pemerintah yang bekerja mengejar target nasional, stunting turun 14 persen.

Baca juga: Dinkes Kabupaten Mahulu Kalimantan Timur Jelaskan Peran Penting TPK Dalam Pencegahan Stunting

Baca juga: Angka Stunting Tinggi di Mahakam Ulu Kalimantan Timur Bisa Berimbas pada Penyaluran Dana Desa

"Kami (Pemerintah-red) seakan-akan tidak kerja," kata Basri.

Dari itu Basri, meminta Dinas terkait akan memanfaatkan waktu yang ada dengan gencar melalukan intervensi. Ia menarget di akhir bulan ini ada data baru, yang bisa jadi pembanding.

Basri menginginkan seluruh bayi dan balita yang jumlahnya 9.336 jiwa berdasarkan data Dinas Kesehatan ini, dipastikan mendapatkan akses layanan standar di fasilitas kesehatan dan bisa ditimbang ulang.

Basri yakin ada kekeliruan dari data SKI tersebut. Data pemerintah menurutnya adalah informasi yang valid, dengan landasan nama dan alamat.

"Target pada 30 Juni mendatang sudah ada hasilnya. Kalau perlu jemput bola. Kita datangin rumah per rumah," terangnya.

Baca juga: BKKBN Kaltim Diberi Target Turunkan Angka Stunting pada 19,8 Persen Tahun 2025

Sebagai tambahan informasi, Gerakan Intervensi Serentak Pencegaha Stunting, yang berlangsung di 7 kelurahan, diantaranya Tanjung Laut, Api-Api, Lok Tuan, Belimbing, Berbas Tengah, Bontang Lestari dan Gunung Elai. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved