Ibu Kota Negara

Alasan Investor Asing Belum Masuk ke IKN Nusantara, Pergantian Pemimpin dari dari Jokowi ke Prabowo

Alasan investor asing belum masuk ke IKN Nusantara, pergantian pemimpin dari dari Jokowi ke Prabowo Subianto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Dok. Sekretariat Presiden
Alasan investor asing belum masuk ke IKN Nusantara, pergantian pemimpin dari dari Jokowi ke Prabowo Subianto 

Karena akan ada pergantian kepemimpinan di Indonesia dalam waktu dekat.

"Kira-kira mereka ingin lihat conformity-nya seperti apa.

Kalau itu buat mereka pas, saya kira enggak ada soal, enggak ada isu di situ.

Kan ini negara yang besar ya kan," ujar Suharso.

Suharso juga mengoreksi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut belum ada investor asing yang masuk ke IKN.

Suharso mengatakan, saat ini para investor asing masih bersikap mengamati.

"Enggak. Domestik kan sudah banyak. Nah asing kan mereka kan wait and see.

Kalau domestiknya sudah masuk, mudah-mudahan yang untuk wilayah yang lain ya, yang di sebelah sini sebelah barat, kita buka untuk siapa pun," ujar Suharso.

Baca juga: Tugas Baru Bambang Susantono Setelah Mundur dari Kepala Otorita IKN Kini Jadi Utusan Khusus Presiden

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui, belum ada investor asing yang masuk ke IKN Nusantara.

Hal tersebut disampaikan Bahlil ketika rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (11/6/2024).

Di hadapan anggota DPR, Bahlil belum bisa menyampaikan perusahaan mana saja yang sudah menandatangani nota kesepahaman dengan IKN.

Sebab rapat tersebut lebih membahas ke anggaran Kementerian Investasi pada 2025.

“Agar lebih detail penjelasannya mungkin kami laporkan secara tertulis perusahaan-perusahaan yang sudah membangun MoU (Memorandum of Understanding).

Membangun kesepakatan dan kapan agar saya tidak salah ngomong,” kata Bahlil dikutip dari kanal YouTube DPR.

Bahlil menjelaskan, saat ini investor asing belum masuk IKN karena infrastruktur untuk masuk ke klaster pertama belum selesai 100 persen.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved