Berita Nasional Terkini

Dilema APBN 2025, Terbebani Program Jokowi, IKN Kaltim hingga Janji Prabowo Makan Siang Gratis

Dilema APBN 2025, ekonom prediksi bakal terbebani program Jokowi, IKN Kaltim hingga janji Prabowo makan siang gratis.

Editor: Amalia Husnul A
Dok Kementerian Pertahanan RI
APBN 2025 - Presiden Jokowi dan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Dilema APBN 2025, ekonom prediksi bakal terbebani program Jokowi, IKN Kaltim hingga janji Prabowo makan siang gratis. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membantah tudingan bahwa negara tidak mampu membiayai program makan siang gratis yang merupakan program kampanye presiden terpilih Prabowo Subianto.

Padahal menurutnya, anggaran yang dimiliki negara bisa saja mencukupi biaya program tersebut lantaran dianggarkan secara bertahap.

Baca juga: Alasan Ekonom Senior sebut Program Makan Siang Gratis Lebih Penting dari Bangun IKN Nusantara

"Orang takut nanti anggaran belanja kita enggak kuat, sebenarnya bertahap enggak ada masalahnya," ujarnya dalam acara MINDialogue di Hotel Bidakara, Jakarta, (20/6/2024).

Luhut bilang, nantinya pada permulaan akan dianggarkan sebesar Rp 20 triliun.

Dengan demikian, anggaran program makan siang gratis tidak langsung sebesar Rp 250 triliun seperti yang selama ini diisukan.

"Apanya yang Rp 250 triliun? Itu angka kita mulai mungkin dengan Rp 20 triliun untuk bertahap sambil jalan," kata Luhut seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Menurutnya, program makan siang gratis ini justru menjadi kesempatan yang bagus mengingat banyak anak Indonesia yang tidak berkesempatan mendapatkan gizi dari daging dan telur menjadi bisa makan makanan yang bergizi.

"Dan program itu sudah dijalankan di 93 negara, bukan hal yang aneh," imbuhnya.

Selain itu, pemerintah juga telah membuat sekenario ekonomi terkait hal ini.

Didapati dengan defisit anggaran 2,5 persen, Indonesia dapat menganggarkan sebesar Rp 612 triliun.

Anggaran tersebut tidak hanya bisa untuk merealisasikan program makan siang gratis tetapi juga bisa untuk membangun jalan tol Sumatera dan meneruskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Jadi negara ini menurut saya kita tidak perlu khawatir. Asal kita kelola dengan baik, asal kita kurangin kebocoran-kebocoran (anggaran).

Dengan digitalisasi kita akan bisa mengurangi secara signifikan jadi kita bisa membaik lagi," tuturnya.

Baca juga: Soal Investor Asing di IKN Kaltim, Dulu Bahlil sebut sudah Ada Deal Rp 50 T, Kini Akui Belum Ada

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved