Berita Bontang Terkini

Beli Tiket Melalui Media Sosial, Ternyata Ratusan Penumpang di Bontang Tertipu Tiket Palsu

Mikael Jouvan Niron bersama keluarganya harus menelan kekecewaan dan menunda untuk pulang kampung di Labuan Bajo

Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
ILUSTRASI- Ratusan calon menumpang kapal KM Binaiya tertipu tiket palsu saat akan berangkat melalui Pelabuhan Lok Tuan Kota Bontang.. TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

Sejumlah calon penumpang di Pelabuhan Lok Tuan Bontang Utara gagal berangkat setelah menjadi korban penipuan tiket online Kapal Pelni oleh oknum calo.

Informasi yang diterima Tribunkaltim.co, modus oknum calo ini memanfaatkan kepanikan calon penumpang, yang sebelumnya tak mendapatkan tiket di loket resmi.

Seperti diketahui kapal KM Binaiya dijadwalkan akan berangkat dari Pelabuhan Lok Tuan Bontang, pada Rabu 12 Juni 2024, dengan rute Bontang, Awerange, Makassar, Labuan Bajo dan Bima.

Salah satu penumpang KM Binaiya menuju Labuan Bajo Ane Sinta Momen, menceritakan ia menjadi korban penipuan.

Ane mengaku hendak membeli tiket resmi di loket, namun harapan pupus lantaran tiket yang dicari habis.

Kemudian muncul oknum calo yang menawarkan tiket tambahan.

Syaratnya dia diminta untuk mengirimkan uang terlebih dahulu, dan dijanjikan akan mendapatkan tiket setelah berada di Pelabuhan Lok Tuan.

Faktanya oknum calo ini hilang, nomor pribadinya tak bisa dihubungi.

"Saya transfer Rp1,2 juta untuk dua orang, tapi ternyata saya ditipu," kata Ane saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Kamis (12/6/2024).

Ilustrasi. Sejumlah calon penumpang kapal KM Binaiya di Pelabuhan Lok Tuan, Bontang, gagal berangkat usai ditipu oknum calo. Mereka pun akhirnya terlantar di pelabuhan karena pihak Pelni tidak bisa mengakomodasi tanpa adanya tiket.
Ilustrasi. Sejumlah calon penumpang kapal KM Binaiya di Pelabuhan Lok Tuan, Bontang, gagal berangkat usai ditipu oknum calo. Mereka pun akhirnya terlantar di pelabuhan karena pihak Pelni tidak bisa mengakomodasi tanpa adanya tiket. (Dokumentasi TribunKaltim.co)

Menurut Ane, korban bukan hanya dirinya. "Ada banyak (korban), kurang lebih 100 orang," ungkapnya.

Para penumpang yang menjadi korban akhirnya terlantar di Pelabuhan, pasalnya pihak Pelni tidak bisa mengakomodir tanpa adanya tiket. “Ya mau bagaimana lagi, tiketnya sudah habis," pungkasnya.

Tribun Kaltim telah melakukan upaya konfirmasi ke PT Pelni perwakilan Bontang, namun hingga berita ini dibuat belum ada tanggapan. (Muhammad Ridwan)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved