Berita Nasional Terkini
Indonesia Kebobolan Lagi, Pusat Data Nasional Diserang, Menkominfo: Pelaku Minta Tebusan 8 Juta USD
Pusat Data Nasional (PDN) lumpuh karena diserang pakai virus, Menkominfo: Pelaku minta tebusan 8 juta Dollar AS.
"Kita sedang mengumpulkan informasi, dan sedang kita dalami bekerja sama dengan BSSN apakah kendala teknis atau ada hal lain," ujar Sigit di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin pagi.
Komisi I DPR RI Minta Gangguan Pusat Data Nasional Segera Ditangani
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera menangani gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional (PDN).
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar ini pun meminta Kementerian tersebut juga menjelaskan kepada publik penyebab terjadinya gangguan tersebut.
“Saya sebagai mitra tentu amat prihatin dan kita ingin Kominfo bisa segera menyelesaikannya,” kata Meutya saat ditemui di gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (23/6/2024).
“Yang penting juga untuk menjelaskan sesungguhnya apa yang terjadi, dan apakah ini malfungsi dari pusat data nasional? Atau memang ada serangan gitu? Tapi kita biarkan Kominfo untuk fokus menyelesaikan masalah,” ucapnya.
Kendati demikian, Meutya enggan terlalu mengkritik Kominfo terhadap persoalan yang terjadi pada PDN. Ia hanya menekankan bahwa permasalahan ini bisa segera diselesaikan oleh Kemenkominfo.
Baca juga: Dugaan 204 Juta Data Pemilih KPU Bocor, Menkominfo Arie Budi Setiadi: Itu hanya Data Biasa
“Saya tidak mau juga terlalu keras mengkritik dan tidak perlu dijawab langsung, karena yang paling utama harus langsung dilakukan Kominfo saat ini adalah mencari tahu penyebab sehingga tahu bagaimana untuk bisa menanggulangi ini segera,” kata Meutya.
“Ini menjadi penting karena ini berkaitan dengan nama baik Indonesia. Kita tahu para wisatawan mancanegara, wisatawan asing juga terdampak,” ucapnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong menegaskan, pihaknya masih menyelidiki serangan ransomware pada PDN.
"Masih ditelusuri BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)," ujar Usman kepada Kompas.com, Minggu. Apabila dalam penyelidikan ini ditemukan dugaan tindak pidana, pihaknya akan mendorong BSSN untuk berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk proses hukum. "Kominfo berkordinasi dengan BSSN dan Polri untuk menelusuri penyebab down-nya PDNS (Pusat Data Nasional Sementara) 2," ujar Usman. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.