Berita Regional Terkini

Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayahnya di Duren Sawit, Sosok KS Remaja Perempuan Hidup di Jalanan

Dugaan motif remaja perempuan tikam ayahnya hingga tewas. Kronologi anak bunuh ayahnya di Duren Sawit dan sosok KS yang hidup di jalanan.

Editor: Amalia Husnul A
HO via Tribun-Medan.com
ANAK BUNUH AYAH - Remaja perempuan, KS (17) tega membunuh ayah kandungnya di Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pelaku telah ditangkap dan ditahan. Dugaan motif remaja perempuan tikam ayahnya hingga tewas. Kronologi anak bunuh ayahnya di Duren Sawit dan sosok KS yang hidup di jalanan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Remaja putri, KS (17) menikam ayahnya, S (55) hingga tewas, Sabtu (22/6/2024) dini hari. 

S seorang pedagang perabot ditemukan tewas di dalam tokonya yang berada di Duren Sawit, Jakarta Timur hingga kemudian diketahu pelaku pembunuhan S adalah anak kandungnya sendiri , KS (17).

KS remaja perempuan ini menikam ayahnya menggunakan pisau hingga tewas. 

"Kami telah menetapkan satu tersangka dalam kasus ini, yakni perempuan berinisial KS.

Baca juga: Diduga Terlibat Pengeroyokan dan Penikaman, 2 Remaja di Samarinda Diamankan Polisi

Baca juga: Tiga Hari Kritis, Korban Penikaman di Pasar Kedondong Samarinda Telah Sadar

Baca juga: Pelaku Penikaman di Muara Madak Ditangkap Polres Bontang di Samarinda

KS diduga melakukan pembunuhan terhadap ayahnya, S,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (24/6/2024).

Kronologi Penikaman

Ade mengatakan, KS membunuh sang ayah saat korban sedang terlelap di dalam tokonya pada Jumat (21/6/2024).

“Betul, (dibunuh) ketika sedang tertidur,” kata Ade.

Saat korban tengah terlelap, KS menikam S menggunakan pisau dapur ke bagian dada.

“Pakai pisau dapur. Ambil pisau itu dari dapurnya,” tutur Ade Ary.

Ade Ary menerangkan, S sempat menghindar saat hendak ditusuk dan melakukan perlawan dengan cara mencakar pelaku.

Namun, upaya perlawanan korban sia-sia. S tewas setelah ditusuk dua kali oleh KS di bagian dada.

ANAK BUNUH AYAH - Lokasi penusukan seorang pria yang merupakan pedagang perabot di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (22/6/2024).
ANAK BUNUH AYAH - Lokasi penusukan seorang pria yang merupakan pedagang perabot di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (22/6/2024). (Dok. Humas Polres Metro Jakarta Timur)

“Sempat terjadi perlawanan dengan melakukan pencakaran, mencakar pelaku di bagian tangannya.

Namun, ketika pelaku menusuk korban untuk kedua kalinya, korban langsung tak berdaya,” tutur Ade Ary.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Dalam Koper yang di Bunuh di Hotel Bandung, Sadis!

Usai menghabisi nyawa sang ayah, KS berupaya menghilangkan jejak pembunuhan.

Pelaku sempat mencuci pisau yang ia gunakan untuk menusuk sang ayah.

Kendati demikian, polisi telah menemukan pisau yang digunakan oleh KS untuk membunuh korban.

Penyidik pun telah membawa terduga barang bukti ke laboratorium forensik Mabes Polri untuk diperiksa secara ilmiah.

“Telah dilakukan pemeriksaan secara laboratoris terhadap barang bukti pisau.

Hasilnya adalah benar pisau digunakan oleh pelaku,” ucap Ade Ary.

Pelaku ambil motor dan ponsel korban.

Selepas melakukan aksi kejinya, KS mengambil barang berharga milik korban dan melarikan diri.

"Saat meninggalkan lokasi kejadian. Tersangka mengambil barang berharga korban, salah satunya ponsel,” ujar Ade Ary.

Selain ponsel, KS turut membawa kabur motor milik sang ayah.

Motor tersebut menjadi kendaraan KS untuk melarikan diri.

Namun, sampai saat ini polisi belum menyita ponsel milik S yang dibawa kabur pelaku. Ponsel itu disebut masih berada di bagasi motor milik korban.

“Belum diamankan (ponselnya). Alasannya ponselnya ada di dalam motor,” imbuh Ade Ary.

Jasad korban ditemukan karyawan toko Ade Ary menerangkan, mayat S pertama kali ditemukan oleh karyawannya, I.

Baca juga: Viral Seorang Selebgram Bunuh Diri dengan Cara Gantung Diri Sambil Live di Instagram

“Mayat korban pertama kali ditemukan oleh saudara I yang merupakan karyawan toko,” kata Ade Ary.

I mendatangi toko perabot milik S pada Jumat (21/6/2024) malam.

Ketika itu, I merasakan ada hal janggal. Sebab, toko perabot tempatnya bekerja itu dalam keadaan tertutup, padahal belum waktunya.

I kemudian mengajak salah seorang rekannya mengecek ke dalam toko guna memastikan yang terjadi.

“Pas saksi datang, toko dalam keadaan terkunci dan rolling door tertutup. Merasa ada yang aneh, saksi I mengajak temannya yang juga karyawan toko untuk mengecek ke dalam,” kata Ade Ary.

Setelah rolling door terbuka, I bersama rekannya menelusuri area dalam toko. Keduanya terkejut menemukan S dalam keadaan terluka dan sudah tak bernyawa.

“Ketika menggeledah isi toko, I dan rekannya tak sengaja menyenggol kaki korban. Saat dicek, korban sudah tak bernyawa dengan luka tusuk di dada,” ungkap Ade Ary.

I lalu melaporkan kejadian ini ke polisi. Peristiwa ini pun langsung diselidiki Polres Jakarta Timur dan Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

KS sempat kembali usai dikabari ayahnya meninggal Ade menyebutkan, KS sempat kembali ke toko usai tahu jasad sang ayah ditemukan tak bernyawa.

“Sempat kembali ke toko setelah kabur,” ujar Ade Ary.

Namun, KS tak langsung mengakui bahwa pelaku pembunuhan sang ayah adalah dirinya.

Saat tiba, KS berpura-pura tak tahu perihal peristiwa yang terjadi dan baru tahu ayahnya meninggal dunia setelah dikabari temannya.

“Dia berpura-pura tidak tahu. Dia bersalah baru tahu dari temannya jika ayahnya sudah tiada,” tutur Ade Ary.

Kendati demikian, polisi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) tak langsung memercayai perkataan KS begitu saja.

Baca juga: Bunuh dan Cor Mayat Istri dalam Rumah di Makassar, H Terancam Hukuman Mati

Penyidik langsung meminta keterangan KS sebagai anak korban.

Setelah dimintai keterangan dan didalami, timbul dugaan bahwa KS adalah pelaku yang sebenarnya.

Pelaku kemudian ditangkap dan dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk diinterogasi lebih lanjut.

“Penyidik mengamankan pelaku di sebelah toko perabot. Langsung dibawa ke Mapolda Metro Jaya kemudian,” ucap Ade Ary

Sakit hati

Usai ditangkap, KS mengaku tega membunuh ayah kandungnya sendiri karena merasa sakit hati.

“Berdasarkan pemeriksaan sementara, yang bersangkutan melakukan hal tersebut (pembunuhan) karena sakit hati,” kata Ade Ary.

KS mengaku sakit hati karena pernah dituduh mengambil barang milik sang ayah.

Kepada polisi, pelaku juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah dipukul hingga dikatai "anak haram" oleh korban.

“Alasan KS melakukan penusukan terhadap ayah kandung karena sakit hati sering dimarahi, kadang dipukul, dan dituduh mengambil barang milik korban.

KS mengaku pernah dikatakan anak haram oleh korban, ini berdasarkan keterangan yang bersangkutan,” tutur Ade Ary.

Kendati demikian, Ade Ary menyebut, pihaknya masih terus mendalami kasus ini.

Penyidik akan memeriksa keterangan dari beberapa saksi serta alat bukti.

“Tentu kasus ini masih terus didalami. Keterangan dari tersangka (KS) akan dikaitkan dengan keterangan saksi hingga alat bukti,” imbuh dia.

Tetangga S bernama Roso (52) memberi kesaksian, KS sempat dituduh mencuri kartu ATM dan buku tabungan milik korban sebelum melakukan pembunuhan.

Tuduhan tersebut menjadi alasan KS menghabisi nyawa ayahnya sendiri.

“Katanya dituduh sama Bapak S itu, ambil uang. Bapak itu kehilangan buku ATM sama buku tabungan,” pungkas Roso.

Sosok KS

Berdasarkan keterangan warga, KS memang jarang pulang ke rumah. 

KS disebut sehari-hari hidup di jalan sebagai pengamen wilayah Depok, Jawa Barat.

“Pengamen ondel-ondel gitu, cuma di wilayah Depok,” kata tetangga S bernama Roso (52) saat ditemui di Jalan Masjid Baitul Lathif, RT 01/RW 03, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (24/6/2024).

Selama hampir dua bulan terakhir, S hanya tinggal bersama anak keduanya, P (16), di toko perabot yang akhirnya menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.

“KS jarang pulang ke rumah. Yang di rumah itu S sama si P ini. Kalau emaknya sudah pisah,” ujar Roso.

KS dan P pun disebut telah putus sekolah sejak mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Baca juga: Sosok Dukun yang Ngaku Santet Stevie Agnecya, Sebut Dibayar Rp100 Juta untuk Bunuh Target

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan  Tribun-Medan.com dengan judul SOSOK KS Remaja Putri yang Tikam Ayahnya Hingga Tewas, Hidup di Jalanan Jadi Pengamen dan Mencuri.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved