Berita Nasional Terkini

Eks KPK Sebut Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Penting untuk Redakan Isu Kasus Harun Masiku Politis

Eks penyidik KPK sebut pertemuan Megawati dan AKBP Rossa penting untuk redakan isu kasus Harun Masiku politis.

Tangkap layar YouTube Kompas TV
PIDATO MEGAWATI - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri berpidato di Rakernas V PDIP. Eks penyidik KPK sebut pertemuan Megawati dan AKBP Rossa penting untuk redakan isu kasus Harun Masiku politis. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tantangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar AKBP Rossa Purbo Bekti menghadap dirinya ditanggapi positif mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap.

Diberitakan sebelumnya, tantangan Megawati ini disampaikan dalam pidatonya di hadapan kader-kader PDI-P pada acara pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDI-P masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga 2025, Jumat (5/7/2024).

Yudi Purnomo Harahap mengatakan pertemuan Megawati dan AKBP Rossa penting untuk redakan isu kasus Harun Masiku merupakan politis.

Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menilai, tidak ada yang salah jika Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan penyidik KPK, Rossa Purbo Bekti.

Baca juga: Terseret Kasus Harun Masiku, Staf Hasto PDIP Bakal Dapat Perlindungan LPSK, Merasa Jiwanya Terancam

Hal ini disampaikan Yudi Purnomo menanggapi pernyataan Megawati yang meminta bertemu dengan penyidik Komisi Antirasuah dari Institusi Polri berpangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP) tersebut.

Rossa merupakan penyidik perkara suap dengan tersangka Harun Masiku.

Ia menyita ponsel Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto saat menjadi saksi kasus Harun Masiku.

"Ada permintaan Megawati untuk bertemu dengan AKBP Rossa Purbo Bekti sah-sah saja," kata Yudi Purnomo kepada Kompas.com, Minggu (7/7/2024).

Yudi pun menjelaskan bahwa Rossa sebagai penyidik bekerja berdasarkan surat perintah perintah penyidikan (sprindik) yang ditandatangani oleh pimpinan KPK.

Oleh sebab itu, setiap langkah hukum yang dilakukan penyidik seperti melakukan pemeriksaan sampai dengan penyitaan telah mengantongi dasar hukum yang jelas.

PENYIDIK KPK DAN HASTO - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tiba di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (10/6/2024). Kanan: Ilustrasi penyidik KPK. Sosok penyidik KPK yang dituding sita sepihak HP Hasto Sekjen PDIP. Rekam jejak Rossa Purbo Bekti yang kini dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK.
PENYIDIK KPK DAN HASTO - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tiba di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (10/6/2024). Kanan: Ilustrasi penyidik KPK. Sosok penyidik KPK yang dituding sita sepihak HP Hasto Sekjen PDIP. Rekam jejak Rossa Purbo Bekti yang kini dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan - Surya/Nuraini Faiq)

Rossa merupakan salah satu Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) di KPK.

Tindak tanduk Rossa berdasarkan izin dari pimpinan Komisi Antirasuah tersebut.

"Pimpinan KPK yang menunjuk dan menyetujui Rossa bukan kasatgas lainnya, sehingga Kasatgas beserta timnya yang tidak mendapatkan sprindik dari pimpinan tentu tidak akan bisa menangani kasus Harun Masiku," kata Yudi.

Mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK ini meyakini pertemuan Rossa dengan Megawati bisa meredam isu perburuan Harun Masiku bersifat politis.

Anggota Satgas Pencegahan Korupsi Polri ini pun mendorong pimpinan KPK untuk tidak gentar menerima permintaan Presiden RI ke-5 tersebut.

Baca juga: KPK akan Kembalikan Ponsel dan Buku Catatan Hasto dengan Syarat, Tak Ada Kaitan dengan Harun Masiku

"Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Purbo Bekti penting untuk meredakan isu-isu bahwa perburuan Harun Masiku politis karena memang ini murni penegakan hukum sebab kasus suap Komisioner KPU sampai kapan pun tidak akan selesai tanpa tertangkapnya Harun Masiku," kata Yudi.

"Bahwa pernyataan Megawati agar AKBP Rossa bertemu dengan dirinya harus dianggap sebagai permintaan dari tokoh bangsa, mantan presiden RI, sehingga tidak perlu KPK takut bertemu karena anggapan conflict of interest jabatannya selalu Ketum Partai, namun cermin transparansi dan akuntanbilitas," tutur dia.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menantang AKBP Rossa Purbo Bekti menghadap dirinya.

Hal ini disampaikan dalam pidatonya di hadapan kader-kader PDI-P pada acara pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDI-P masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga 2025, Jumat (5/7/2024).

"Saya berani kalau umpamanya suruh datang Rossa, ngadepin aku," kata Megawati.

Baca juga: Kuasa Hukum Hasto Kristiyanto akan Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan, Awal Kasus Harun Masiku

Ia menyinggung bahwa KPK merupakan lembaga yang dibentuk saat masa pemerintah dirinya sebagai presiden kelima RI, sedangkan Rossa yang berpangkat AKBP dianggap setara dengan letkol.

"Gile, orang KPK yang bikin itu saya. Gile deh. Panggil dia saja, pangkatnya apa? Apa ini baru letkol saja, belum jenderal," kata dia.

"Saya panglima tertinggi (sebagai presiden saat itu), yang misahin polisi (dari ABRI) itu saya. Keren lho, saya ini," imbuh Megawati.

Dalam kasus ini, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto sudah dua kali diperiksa sebagai saksi oleh KPK.

Lembaga antirasuah itu juga menyita ponsel serta buku catatan Hasto yang diklaim terdapat informasi internal partai di dalamnya.

"Saya bilang sama si Hasto, 'Lo berani dateng enggak, To? Masak kalah sama aku. Aku aja dateng sampai 3 kali, lho, To', ku bilang. 'Yo dateng lo, ini, Bu'. Terus siapa sih yang manggil kamu? Tanyain namanya, gitu kan. Namanya Rossa. Tulis tuh, kamu (wartawan). Ibu bilang yang manggil Pak Hasto namanya Rossa," ungkap Megawati.

Ia meminta agar kader-kadernya tidak takut menghadapi pemanggilan aparat penegak hukum.

Baca juga: Hasto Siap Kembali Diperiksa KPK Soal Harun Masiku, Adian Napitupulu Bongkar Isi Buku Sekjend PDIP

Megawati juga menantang awak media menulis soal tantangannya ini terhadap Rossa.

"Enak saja, memangnya siapa dia? Hehe, betul enggak? Lho iya orang dia manusia juga," ucap dia.

Megawati juga beranggapan, jika ucapannya ini ramai diberitakan, akan ada pihak yang berupaya memanggil dirinya pula. Ia mengaku tak gentar dan siap memanggil semua ahli hukum.

"Mau ikut saya?" tantang Megawati kepada para kadernya.

"Ikuuuttt," sahut mereka. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved