Target 100 Kilometer, PT Mantimin Coal Mining Perbaiki Jalan Rusak di Batu Kajang Paser

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Salah satu perusahaan batu bara asal Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan perbaikan infrastruktur jalan sepanjang 100 kilometer.

Infrastruktur jalan yang diperbaiki oleh PT Mantimin Coal Mining (MCM) tersebut berada di Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser.

Perbaikan itu dilakukan lantaran wilayah tersebut merupakan jalan negara dan kerap dilintasi angkutan material, yang menghubungkan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Humas PT MCM, Andreas Purba mengatakan perbaikan jalan tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung percepatan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: Pemkab Paser akan Siapkan SDM di Puskesmas yang Sementara Tahap Pembangunan di Desa Batu Kajang

Baca juga: Pemkab Paser akan Siapkan SDM di Puskesmas Desa Batu Kajang

"Kami melihat kondisi jalan cukup parah yang dapat menghambat aktivitas masyarakat, termasuk bagi angkutan material menuju IKN. Makanya, kami berupaya melakukan perbaikan ruas jalan yang sudah mengalami kerusakan," terang Andreas, Kamis (11/7/2024).

Perbaikan jalan sepanjang 100 kilometer tersebut, saat ini tengah proses pengerjaan yang dilakukan secara bertahap guna mempercepat pengerjaan.

"Pelaksanaannya bertahap, sudah kami mulai perbaikan jalannya, jadi yang kami prioritaskan itu pada titik terparah di Kecamatan Batu Sopang," tambahnya.

Diakui, pihaknya telah menyediakan anggaran untuk perbaikan jalan tersebut, namun diakui kemungkinan nilainya masih belum cukup untuk perbaikan secara menyeluruh.

Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya melakukan perbaikan sehingga dapat memberi dampak positif bagi masyarakat.

Baca juga: Pemerintah Tak Kunjung Ambil Tindakan soal Angkutan Batu Bara, Warga Desa Batu Kajang Mengaku Kecewa

"Tahun ini, sudah kami sediakan anggarannya. Semoga saja masyarakat dapat mendukung apa yang kami lakukan, sehingga memberi manfaat yang baik dalam mendukung aktivitas masyarakat," tutup Andreas. (*)