Berita Penajam Terkini
Banyak ASN di Penajam Paser Utara Ingin Cerai, Pj Bupati Makmur Marbun: Suruh Menghadap Saya
Pj Bupati PPU Makmur Marbun dengan tegas meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin bercerai untuk menghadap padanya.
TRIBUNKALTIM.CO - Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun dengan tegas meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin bercerai untuk menghadap padanya.
Hal ini menyusul dilaporkannya Makmur Marbun ke Ombudsman oleh salah seorang ASN yang menganggapnya menunda pemberian izin cerai.
Diketahui, sejumlah ASN mengajukan permohonan izin perceraian ke Pj Bupati PPU Makmur Marbun.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) PPU Ahmad Usman mengatakan bahwa, permohonan izin yang disampaikan kepada bupati, belum ada yang disetujui.
Baca juga: Ini Syarat ASN yang Ingin Ajukan Cerai, Pj Bupati PPU: Suruh Temui Saya
Sebab, kepala daerah memiliki kebijakan tersendiri, yang menegaskan bahwa tidak mengabulkan permohonan tersebut, apabila pemohon bersama pasangannya, tidak menemui Pj Bupati terlebih dahulu.
Permintaan untuk bertemu pimpinan daerah juga kata Ahmad Usman disampaikan melalui surat resmi, kepada pemohon.
“Pj Bupati itu punya prinsip bahwa siapapun yang menggugat harus bisa menghadirkan pasangannya. Kalau istri menggugat suaminya harus datang dan sebaliknya,” ungkapnya pada Kamis (18/7/2024).
Sementara itu Pj Bupati PPU Makmur Marbun harus menghadap Ombudsman di Balikpapan, lantaran salah satu ASN yang mengajukan izin untuk bercerai, melaporkannya atas dasar penundaan pemberian izin.
Di hadapan Ombudsman, ia tetap tegas menyampaikan bahwa, izin tidak akan ia keluarkan selama pasangan yang akan bercerai itu belum bertemu dengan dirinya.
“Saya tidak akan memberikan persetujuan perceraian kepada satu orang pun sebelum pasangan yang akan bercerai bertemu dengan saya langsung. Itu kebijakan saya,” tegasnya.

Ia mengakui bahwa gugatan perceraian dari kalangan ASN di PPU ini cukup tinggi.
Alasannya untuk tidak terburu-buru memberikan izin, lantaran menurutnya persoalan rumah tangga tidak melulu harus diselesaikan dengan perceraian.
Ia juga ingin mendengar langsung alasan kedua pasangan ingin bercerai, dan bermaksud memberikan pertimbangan kepada keduanya agar lebih baik lagi.
Sebab, dampak perceraian kata dia bukan hanya pada pasangan itu sendiri. Tetapi juga pada masa depan anak-anak dan keluarga mereka.
“Ini prinsip saya, karena kalau memberikan persetujuan begitu saja saya merasa berdosa,” jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.