Berita Nasional Terkini

Bapanas Ungkap Potensi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Pakai Susu dan Beras Impor

Bapanas ungkap potensi program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran pakai susu dan beras impor

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/Rahel
Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka saat meninjau uji coba makan bergizi gratis di SDN 03 Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024). Bapanas ungkap potensi program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran pakai susu dan beras impor 

"Bayangkan komposisi makan siang gratis bergantung pada komoditas seperti beras, daging, dan susu yang selama ini masih impor," lanjutnya.

"Paling tidak untuk menyasar 82,9 juta penerima manfaat, per tahunnya butuh 6,7 juta ton beras, 1,2 juta ton daging ayam, 500 ribu ton daging sapi, sampai 4 juta kiloliter susu," kata Grady lagi.

Menurut dia, potensi impor besar-besaran bisa terjadi jika desain kebijakan tidak mempertimbangkan dimensi diversifikasi pangan.

Ia mencontohkan di Brasil yang anggaran makan siang gratis di sana mewajibkan 30 persen mengambil pasokan dari petani lokal.

"Kita kan tidak terlihat akan seperti itu. Yang ada, potensi impor skala besar justru bisa mematikan para petani kita yang kebanyakan tidak memiliki lahannya sendiri," ungkap Grady.

Baca juga: Dasco Beber Respons Prabowo saat Dengar PKS Ingin Diajak Gabung ke Kabinet Prabowo-Gibran

Anggaran Turun

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendapatkan anggaran sebesar Rp 329,9 miliar untuk tahun 2025.

Angka ini menurun 25,45 persen dibanding pagu reguler tahun 2024 non bantuan pangan.

Sarwo Edhy menduga, penurunan anggaran tersebut untuk persiapan program Makan Bergizi Gratis di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Penurunan anggaran ini tidak hanya dialami oleh Bapanas, tetapi kementerian/lembaga lain juga mengalami hal serupa.

"Bukan hanya Badan Pangan Nasional saja yang turun, tetapi hampir seluruh kementerian lembaga anggarannya di tahun 2025 ini turun," kata Sarwo.

"Mungkin persiapan untuk program Bapak Presiden yang baru dengan makan gratis. Mungkin ya," lanjutnya.

Sarwo pun mencontohkan anggaran Kementerian Pertanian juga mengalami penurunan dari Rp 14 triliun menjadi Rp 8 triliun.

Menurut dia, penurunannya sangat signifikan, yaitu sebesar Rp 6 triliun.

Dalam anggaran sebesar Rp 329,9 miliar di tahun 2025 nanti, Bapanas telah mengalokasikannya untuk sejumlah program.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved