Berita Samarinda Terkini

Probebaya Andi Harun di Samarinda, Warga Buat Program Mikro Pengendalian Banjir Lewat Pertanian

Tengok program Probebaya Andi Harun di Samarinda. Warga buat program mikro pengendalian banjir lewat pertanian.

Kolase Tribun Kaltim
Andi Harun dan Probebaya - Tengok program Probebaya Andi Harun di Samarinda. Warga buat program mikro pengendalian banjir lewat pertanian. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali menunjukkan hasil positif. 

Dua Rukun Tetangga (RT) di Kota Samarinda, yakni RT 02 Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang dan RT 25 Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Loa Janan Ilir, berhasil memanfaatkan dana Probebaya untuk mengembangkan sektor pertanian di lingkungan mereka. 

Heni Nurhayati, Ketua Dasawisma RT 02 Kelurahan Gunung Lingai, menjelaskan bahwa melalui program Probebaya, warga di lingkungannya telah mendapatkan pelatihan mengenai budidaya pupuk kompos. 

“Sebelum ada Probebaya, warga sudah mencoba bertani secara mandiri, tapi hasilnya belum maksimal. Setelah mengikuti pelatihan, kami sekarang lebih paham cara bertani yang baik. Kami membuat kompos dan menanam hidroponik,” ujar Heni. 

Baca juga: Pemkot Samarinda Cari Juara RT Terbaik, Persaingan Probebaya Award Semakin Ketat

Di samping itu, lanjutnya, sejak ada program pengendalian banjir, lahan-lahan di lingkungannya tak lagi tergenang banjir.

Dalam kesempatan itulah, warga setempat menggunakannya sebagai lahan pertanian mereka. 

"Dulu walaupun hujan sebentar di sini ini selalu tergenang. Sekarang dua tahun sudah tidak lagi, makanya kami buat jadi area pertanian dan bertanam di sini. Setidaknya kami bisa menghasilkan," ungkap Heni. 

Senada dengan Heni, Winarto, warga RT 25 Kelurahan Simpang Tiga, mengungkapkan bahwa dana Probebaya di lingkungannya kini mengantarkan warga setempat meraup penghasilan dari hasil pertanian hidroponiknya. 

Sebab kini masyarakat telah memiliki sebanyak 30 meja tanam hidroponik yang siap dipanen setiap 42 hari. 

"Dari pertanian hidroponik ini, kami bisa mendapatkan penghasilan hingga 1,5 juta rupiah setiap mejanya,” kata Winarto. 

Selain itu, masyarakat RT 25 pun mengalokasikan sebanyak 60 persen untuk kegiatan pembangunan infrastruktur seperti semenisasi gang dan pembuatan gapura. 

Baca juga: Walikota Andi Harun Akui Probebaya Berdayakan Masyarakat Samarinda

Program Probebaya yang memberikan alokasi dana sebesar Rp 100 juta untuk setiap RT ini memang dirancang untuk mendorong kemandirian masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah di lingkungannya. 

Hal ini pun telah disampaikan oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem), Mochammad Arif Surochman. 

"Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan semangat warga, makanya akan digelar Probebaya Award di bulan Agustus mendatang. Penghargaan ini diberikan kepada RT-RT yang menunjukkan kinerja terbaik dalam pelaksanaan Probebaya selama di tahun 2023," pungkasnya.

Baca juga: Pemkot Samarinda Siapkan Probebaya Award, Penilaian Berjenjang dari Kelurahan hingga Kota

Andi harun dan Probebaya

Selama memimpin Kota Samarinda, sosok Wali Kota Samarinda Andi Harun dinilai cukup berhasil membawa perubahan.

Keberhasilan yang dicapai tak lain berasal dari program unggulan yang ia canangkan, salah satunya yakni kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat yang dikenal sebagai Probebaya (Program Pemberdayaan Masyarakat).

Probebaya adalah Program Pembangunan Infrastruktur berskala kecil sederhana dalam bentuk alokasi anggaran Rp 100 juta per RT.

"60 persen untuk kegiatan pembangunan infrastruktur berskala kecil, 40 persennya untuk pemberdayaan masyarakat," ujar Andi Harun dalam Talkshow bersama Kompas TV, (22/7/2024).

Baca juga: Strategi Jitu Andi Harun Berdayakan Masyarakat Samarinda Lewat Probebaya, Rp100 Juta Per RT

Bebaya, berasal dari bahasa Kutai yang berarti gotong royong, dalam program ini dikembangkan menjadi program pengembangan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Walikota Samarinda, Andi Harun, program ini muncul dari berbagai masukan dan bukan hanya hadir saat ini saja, melainkan telah lama direncanakan karena permasalahan utama dalam pembangunan dan pemberdayaan adalah pemerataan.

"Dampaknya, salah satunya adalah infrastruktur lorong, gang, dan jalan setapak yang tidak tersentuh oleh APBD. Maka RT adalah tempat kebutuhan yang paling dirasakan oleh masyarakat," jelasnya.

Sebagai contoh, warga miskin yang bermukim di tingkat RT seringkali kesulitan membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Baca juga: Probebaya Kelurahan Baqa Berhasil Capai Realisasi Rp 11,5 Miliar, Walikota Samarinda Ucap Syukur

Melalui kegiatan Probebaya yang mengalokasikan 40 persen anggarannya untuk pemberdayaan masyarakat, data jumlah warga yang membutuhkan di setiap RT bisa didapatkan.

Salah satu tujuan dari Probebaya adalah penuntasan kemiskinan. Namun, Andi Harun menegaskan bahwa tujuan program ini tidak sekadar itu saja.

"Kami juga ingin mendidik kemandirian ekonomi di tingkat warga, sehingga masyarakat bisa memiliki kemampuan melalui pelatihan yang kita berikan, seperti pelatihan jahit menjahit untuk ibu-ibu dan sebagainya yang ingin berusaha," tambahnya.

Dengan demikian, diharapkan ekonomi meningkat dan masyarakat menjadi lebih berdaya, meninggalkan ketidakmampuannya.

Selain itu, Pemkot Samarinda juga mendampingi masyarakat dalam pelaksanaan Probebaya.

Monitoring dan evaluasi secara berkala dilakukan untuk memastikan program ini berjalan dengan efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan.

"Bahkan kita apresiasi atas dedikasi dan semangat warga melalui Probebaya Award," beber Andi Harun.

"Penghargaan itu diberikan kepada RT-RT yang menunjukkan kinerja terbaik dalam pelaksanaan Probebaya," tutup Andi Harun. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved