Upacara HUT RI

H-1 Jelang Duplikat Bendera Pusaka Tiba dan Diarak ke IKN Kaltim, Balikpapan dan Penajam Banjir

H-1 jelang duplikat bendera pusaka tiba dan diarak ke IKN Kaltim, Balikpapan dan Penajam dilanda banjir, Jumat (9/8/2024).

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Dwi Ardianto/Nita Rahayu
BANJIR BALIKPAPAN DAN PENAJAM - Suasana banjir di Balikpapan (kiri) dan Penajam (kanan), Jumat (9/8/2024). Banjir melanda Balikpapan dan Penajam, satu hari menjelang duplikat bendera pusaka dan teks Proklamasi diarak dari Balikpapan ke IKN Kaltim, Sabtu (10/8/2024). 

Atas kejadian tersebut, BPBD PPU mendata jumlah sementara warga yang terdampak, yakni sebanyak 1.102 jiwa di Kelurahan Penajam, dan 237 jiwa di Kelurahan Gunung Steleng.

"Datanya masih sementara," sambungnya.

Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) pada saat banjir di Kelurahan Penajam mencapai 20 hingga 70 centimeter (cm) di halaman rumah.

Sedangkan di dalam rumah mencapai 10 hingga 60 cm.

Di Kelurahan Gunung Steleng, tinggi airnya mencapai 20 hingga 60 cm di halaman rumah, dan 20 hingga 40 cm didalam rumah.

Untuk kondisi terkini disampaikan bahwa air perlahan surut dibeberapa titik. 

Namun untuk dataran rendah, airnya masih tetap.

"Sebagian wilayah lagi air masih tetap tidak naik dan juga turun," ujarnya.

Untuk upaya penanganan, saat ini pihak BPBD sudah mengevakuasi warga terdampak, hingga kendaraan dan barang berharga milik warga.

Jalur ke IKN Terganggu

Tidak hanya di wilayah Kelurahan Penajam, banjir juga melanda daerah Muan, jalan poros menuju Ibu Kota Nusantara atau IKN Kaltim

Camat Penajam, Dahlan mengatakan, banjir yang cukup deras itu, memutus jalur transportasi selama beberapa jam.

Sebab, banjir mulai terjadi sejak pagi dan baru perlahan surut pada pukul 14.00 Wita.

Kata Dahlan, arus air di jalan poros Muan yang deras membuat warga tidak bisa melintas.

Terutama bagi pengguna kendaraan roda dua dan roda empat.

"Ini baru mulai surut, tadi terhenti khususnya mobil kecil," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Jumat (9/8/2024).

Dahlan menjelaskan, wilayah Muan memang merupakan langganan banjir. Terlebih saat hujan turun dengan intensitas tinggi.

Solusi yang diperlukan oleh masyarakat, kata Dahlan, yakni perluasan gorong-gorong di sekitar lokasi tersebut.

"Itu memang titiknya langganan banjir, dan butuh penanganan berupa perbaikan gorong-gorong," ungkapnya. 

Untuk pemberian bantuan, pihak Dinas Sosial diketahui saat ini sudah membuka dapur umum, tepat di kantor Dinas Sosial.

Baca juga: 76 Paskibraka Upacara HUT ke 79 RI di IKN Tiba di Balikpapan, Dibagi Dua Gelombang

(TribunKaltim.co/Rita Lavenia/Zainul/Nita Rahayu)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved