Jatam Kaltim Demo IKN

H-2 Upacara HUT RI di IKN, Jatam Kaltim Desak Proyek Ibu Kota Nusantara Dihentikan, Banyak Masalah

H-2 Upacara HUT RI di IKN, Jatam Kaltim desak proyek Ibu Kota Nusantara dihentikan. Ada setumpuk masalah.

Penulis: Ardiana | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Ardiana Kinan
DEMO JATAM DI IKN - Replika lengan mesin pengeruk lahan yang diberikan Jatam Kaltim Untuk Otorita IKN. Replika ini bertuliskan Pemain Terbaik Perampasan Ruang Hidup. H-2 Upacara HUT RI di IKN, Jatam Kaltim desak proyek Ibu Kota Nusantara dihentikan. Ada setumpuk masalah.   

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam Kaltim mendesak proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN dihentikan lantaran ada banyak masalah.

Desakan Jatam Kaltim untuk menghentikan proyek IKN ini disampaikan dalam aksinya di Kantor Otorita IKN Kaltim, hari ini, Kamis (15/8/2024). 

Diketahui, Presiden Jokowi memutuskan upacara HUT RI 17 Agustus 2024 ini akan digelar di dua lokasi yakni di Istana Negara IKN, Kaltim dan Istana Merdeka, Jakarta. 

Banyaknya masalah dalam pembangunan IKN ini disampaikan Jatam Kaltim dalam aksinya hari ini di kantor OIKN di Jalan Mulawarman, Manggar, Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). 

Baca juga: Sederet Tuntutan Jatam Kaltim Saat Demo di Kantor Otorita IKN Nusantara, Kritik Keras Sikap Jokowi

Baca juga: Demo Jatam di Kantor Otorita IKN Kaltim, Atribut Aksi Dipindahkan Paksa, Mareta: Terlalu Berlebihan

Baca juga: BREAKING NEWS: Jatam Kaltim akan Unjuk Rasa di Kantor Otorita IKN, Serukan Perampasan Ruang Hidup

Dalam kritiknya yang disampaikan dalam aksi bertajuk Perampasan Ruang Hidup ini, Jatam Kaltim menyampaikan tumpukan masalah IKN

Mulai dari bentuk perampasan ruang hidup, intimidasi dan sejumlah kriminalisasi, tidak adanya transparansi berkaitan dengan rencana pembangunan.

Pembangunan IKN pun turut menghancurkan pulau-pulau lain hingga ancaman kebangkrutan karena penggunaan dana publik dengan jumlah fantastis. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Dinamisator Jatam Kaltim, Mareta Sari.

Ia membeberkan, terdapat pula tumpukan permasalahan sosial-ekologis mengenai pembangunan IKN

Termasuk juga, tak adanya transparansi informasi terkait pembangunan Ibu Kota Negara yang baru tersebut. 

Ia menilai, proyek IKN yang wilayahnya termasuk dalam dua kabupaten, Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar) ini tidak baik-baik saja dengan berbagai persoalan lingkungan yang tidak diselesaikan secara serius. 

"Artinya konsesi-konsesi ini punya masalah lingkungan yang aktif dan tidak pernah diselesaikan secara serius, baik misalnya banjir, kekeringan, kebakaran hutan, lubang tambang.

Direktur Ketenteraman dan Ketertiban Umum Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN, Brigjen Pol. Fransiscus Barung Mangera saat Menemui Para Demonstran Jatam Kaltim di Area Kantor Otorita IKN.TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA
 JATAM KALTIM DEMO IKN - Direktur Ketenteraman dan Ketertiban Umum Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN, Brigjen Pol. Fransiscus Barung Mangera saat menemui massa dari Jatam Kaltim. (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA)

Bahkan tambang illegal, aktivitas tambang batu bara ilegal yang juga ditemukan di tapak pembangunan ini," ungkapnya.

Kehadiran Jokowi tak Menyelesaikan Masalah

Baca juga: Penyebab Anggaran HUT RI di IKN Kaltim Membengkak, 64 Persen Lebih Besar Dibanding Tahun Lalu

Bahkan, menurutnya, segala permasalahan ini terabaikan dan hanya berfokus pada persiapan persiapan upacara 17 Agustus perdana di IKN

"Persoalan-persoalan ini menjadi kritik besar kita, momentum peringatan 17 Agustus yang juga dilangsungkan dua hari lagi, juga akan dilangsungkan di tapak pembangunan mega proyek ini dan Presiden Jokowi hadir di sana," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved