Berita Samarinda Terkini

Dukung Pembangunan dan Penataan Pecinan, DPRD Samarinda Minta Jangan Menimbulkan Kemacetan Baru

Salah satu rencana yang tengah digarap adalah pembangunan dan penataan kawasan Pecinan dengan konsep Little China Town

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI
Masyarakat melihat desain di Expo Internasional dari Pemkot Samarinda terkait rencana pembangunan kawasan Pecinan di Atrium SCP Mall Samarinda (25/8) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -  Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda nampak serius memajukan kota dalam berbagai aspek, baik dari segi ekonomi maupun budaya.

Salah satu rencana yang tengah digarap adalah pembangunan dan penataan kawasan Pecinan dengan konsep Little China Town. 

Sebelumnya, ancang-ancang ini sudah disampaikan Walikota Samarinda Andi Harun di tahun lalu.

Sebagai langkah konkretnya, baru-baru ini Pemkot pun menggelar workshop hingga membuat expo internasional yang menampangkan berbagai desain dari berbagai akademisi hingga arsitek baik dari dalam maupun luar negeri. 

Baca juga: Keberhasilan Andi Harun Membangun Samarinda 3,5 Tahun, Buat PDIP Usung Kembali AH di Pilkada 2024

Terkait rencana ini, Komisi II DPRD Samarinda melalui anggotanya, Abdul Rohim menyampaikan pandangannya.

Ia menyatakan bahwa secara historis, pengembangan kawasan Pecinan dengan konsep budaya dan ekonomi memang relevan, mengingat kawasan tersebut telah lama menjadi pusat warga Tionghoa di Samarinda

"Dikembangkan saja. Takutnya jika dikembangkan di kawasan lain historisnya tentu akan putus. Yang terpenting adalah Pemkot harus menganalisa segala dampak yang mungkin terjadi, karena setiap pembangunan pasti memiliki dampak," ujar Rohim (24/8).

Namun, Rohim juga mengutarakan kekhawatirannya terkait potensi kemacetan di kawasan tersebut, mengingat jika pembangunan Terowongan Samarinda nantinya telah rampung justru akan menimbulkan kemacetan baru. Lantaran pintu keluar (outlet) Terowongan akan mengarah ke Jalan Kakap hingga Jalan Mulawarman.

Meski begitu, Rohim secara prinsip mendukung penuh proyek ini, terutama jika dapat berdampak positif pada ekonomi dan budaya lokal.

Ia berharap Pemkot Samarinda dapat memastikan bahwa perekonomian sekitar juga mendapat manfaat dari pengembangan kawasan ini.

"Terutama saya pribadi sangat sepakat, apalagi terkait dengan melestarikan budaya dan bisa berdampak secara ekonomi dan sesuai dengan visi sebagai kota jasa dan perdagangan.

Makanya Pemkot harus mengkalkulasikan dengan baik," pungkas Rohim.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved