Berita Balikpapan Terkini

Status Oknum Dokter FT di Balikpapan yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Sudah 3 Korban Melapor

Status oknum dokter FT di Balikpapan yang diduga lakukan pelecehan seksual. Sudah ada 3 korban yang melapor ke polisi.

Freepik
DUGAAN PELECEHAN SEKSUAL OKNUM DOKTER - Ilustrasi. Status oknum dokter FT di Balikpapan yang diduga lakukan pelecehan seksual. Sudah ada 3 korban yang melapor ke polisi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus pelecehan seksual oknum dokter berinisial FT di Balikpapan terus menjadi perhatian.

Hingga saat ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus oknum dokter FT yang diduga melakukan pelecehan seksual.

Menurut polisi, kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret oknum dokter berinisial FT di Balikpapan masih berlanjut. 

Namun, kabar terbaru, penyelidikan masih berjalan dan belum sampai pada penetapan tersangka.

Baca juga: Update Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dokter di Balikpapan, Keluarga FT Diteror dan Anak Dibully

Baca juga: Dokter Balikpapan Bantah Lakukan Pelecehan Pasien, Kuasa Hukum: Klien Kami Diperas dan Dipersekusi

Baca juga: Awal Mula Oknum Dokter di Balikpapan Diduga Lecehkan Pasien Wanita, Permintaan Buka Baju saat MCU

"Kami masih dalam tahap penyelidikan.

Jadi belum ada penetapan tersangka," ujar Kasubnit PPA Polresta Balikpapan, Ipda Noval Razan Eduardo, Senin (9/9/2024).

Sejauh ini, kata dia, pihak kepolisian sudah menerima laporan dari tiga orang korban.

Ketiganya melaporkan hal serupa, yakni mengalami tindakan tidak pantas saat menjalani medical check-up (MCU) dengan dokter FT.

"Mereka yang datang laporannya sama, kejadian (dugaan pelecehan seksual) saat menjalani medical check-up," jelasnya.

Ipda Razan menambahkan, pihaknya masih membuka peluang bagi korban atau saksi lain yang mungkin belum melaporkan terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan FT.

"Jadi, kami tampung dulu, kemudian apabila sudah dianggap lengkap, kami akan gelar kasusnya," tegasnya.

Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Kolase foto oknum dokter berinisial FT yang diduga melakukan pelecehan seksual secara fisik terhadap salah seorang pasiennya yang merupakan seorang wanita.TRIBUNKALTIM.CO/HO
DUGAAN PELECEHAN SEKSUAL - Kolase foto oknum dokter berinisial FT yang diduga melakukan pelecehan seksual secara fisik terhadap salah seorang pasiennya yang merupakan seorang wanita.  (TRIBUNKALTIM.CO/HO)

Sebelumnya, kuasa hukum dokter FT, Mangara Tua Silaban, membantah tuduhan pelecehan seksual terhadap kliennya, menyatakan bahwa FT telah mengikuti prosedur medis sesuai standar operasional (SOP) yang berlaku sejak 2018.

Mangara menekankan bahwa pemeriksaan fisik dalam medical check-up (MCU) mengharuskan peserta membuka pakaian, dan FT hanya menjalankan tugasnya sesuai hukum.

Baca juga: Sentuh Area Sensitif Berdalih Prosedur, Oknum Dokter di Balikpapan Diduga Lecehkan Pasien Wanita

Kuasa hukum lainnya, Andronikus Karundeng, menegaskan tidak ada larangan bagi dokter memeriksa pasien dari jenis kelamin berbeda. 

Oknum Dokter FT Mengaku Diteror

Dampak dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter berinisial FT ini membuat keluarganya terdampak. 

“Keluarga klien kami mengalami tekanan yang luar biasa hingga depresi.

Anak dari klien kami juga mendapat perlakuan bullying di sekolahnya,” ungkap Mangara, Jumat (6/9/2024).

Selain itu, menurutnya, kuasa hukum menambahkan bahwa data pribadi dokter FT telah disebarkan di media sosial.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Oknum Dokter di Balikpapan Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Alhasil kliennya mendapatkan berbagai bentuk teror secara daring.

"Klien kami mengalami persekusi dan pemerasan oleh oknum tertentu, serta teror di media sosial," lanjutnya.

Mangara merincikan, belakangan kliennya dihubungi melalui WhatsApp oleh sejumlah kontak berbeda dan mengaku dari berbagai institusi, termasuk diantaranya wartawan. 

Isi pesannya beragam, namun rata-rata menggunakan bahasa mengancam dan memeras meski tidak pernah direspon oleh FT. 

Nominalnya pun bervariasi.

Kata Mangara, FT kerap dimintai sejumlah uang mulai kisaran Rp 10-20 juta agar kasusnya diredam. 

"Pada dasarnya kami tahu itu modus penipuan. Tapi ini menjadi serangan psikis bagi klien kami," imbuh Mangara. 

Dengan situasi yang melebar, Mangara berharap agar masyarakat tidak langsung menghakimi sebelum ada keputusan hukum yang jelas.

Baca juga: Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Atlet Karate, FORKI Balikpapan Tegas Copot Oknum Pelatih

Bermula dari Permintaan Buka Baju saat MCU

Sebagai informasi, kasus ini bermula saat seorang wanita, sebut saja Bunga (20), bukan nama sebenarnya, diduga mengalami pelecehan seksual oleh dokter berinisial FT saat menjalani medical check-up (MCU) di sebuah klinik di Balikpapan pada Sabtu (31/8/2024). 

Dokter FT meminta Bunga membuka sebagian besar pakaiannya dengan dalih prosedur pemeriksaan, namun tindakannya justru menyentuh area sensitif korban. 

Meski awalnya Bunga diam karena percaya ini bagian dari prosedur, ia merasa tidak nyaman dan mencari tahu kebenarannya setelah pemeriksaan.

Petugas administrasi klinik menyatakan bahwa prosedur seperti itu tidak ada, yang memicu Bunga dan rekan-rekannya meminta penjelasan langsung dari dokter. 

Meski dokter FT mengelak, Bunga tetap melaporkan kejadian ini ke Unit PPA Polresta Balikpapan pada hari yang sama.

Baca juga: Murid PAUD di Balikpapan Alami Pelecehan Seksual, Pelaku Diduga Anak Kepala Sekolah

(TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved