Ibu Kota Negara

Update Pembangunan IKN di Kaltim per Oktober 2024, Istana Wakil Presiden Gibran Mulai Dibangun

Inilah update pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN di Kalimantan Timur.

Editor: Heriani AM
KOMPAS.com/Rahel
Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka di Kawasan Jakarta Pusat, Jakarta, Senin (14/10/2024). 

"1 tower (ASN) terdiri dari 12 lantai dengan mampu 1 tower itu menyediakan 60 unit apartemen,  1 unit apartemen luas 98 m2 terdiri dari 3 rumah. Ada rusun yg waktu itu dialokasikan untuk Polri juga hankam itu juga sudah siap," jelasnya.

Berikutnya, ada juga fasilitas rumah tapak jabatan menteri sebanyak 36 rumah yang sudah rampung. Lalu progres pembangunan jalan tol penghubung Balikpapan menuju IKN yang nantinya hanya ditempuh 45 menit saja.

Kemudian, ada beberapa kantor, yaitu kantor Kementerian Pertahanan, Kantor BIN, hingga bangunan masjid negara. 

"Kemudian bendungan sepaku semoi, sumbu kebangsaan, jembatan pulau balang dan juga embung-embung KIPP. Kemudian ada rencana sesuai dengan arahan bapak presiden yaitu area legislatif dan yudikatif yg diharapkan bisa selesai di 2028," tuturnya. 

Pembangunan IKN Tetap Lanjut

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), dipastikan tetap dilanjutkan pada era kepemimpinan Prabowo Subianto.

Kendati demikian, pembangunan IKN di era Prabowo Subianto, akan berjalan lambat.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih tetap jalan namun proses pembangunannya akan lebih lambat daripada sebelumnya. 

Hal itu lantaran saat ini pemerintah akan lebih fokus untuk mengurusi swasembada pangan dan energi. 

"Dari hasil diskusi dengan Pak Presiden (Prabowo) dalam beberapa kesempatan, untuk IKN tetap akan kita teruskan, tapi mungkin kecepatannya tidak seperti dulu," kata Dody dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (20/10/2024). 

Baca juga: Progres Pembangunan IKN di Kaltim Terkini, Istana untuk Gibran Rakabuming Mulai Dibangun

Dody mengaku Presiden Prabowo Subianto khawatir apabila perang semakin memanas sementara Indonesia belum bisa swasembada pangan. 

Apabila kondisi itu terjadi, ketika Indonesia masih menggantungkan sejumlah komoditas pangan ke impor RI, akan mengalami kesulitan. 

"Dikhawatirkan akan menjadi permasalahan sosial yang akan lebih besar. Makanya ketahanan pangan menjadi fokus utama," ujarnya. 

Kawasan Istana Negara dan Istana Kepresiden di Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. TRIBUNNEWS/DOMU AMBARITA
Kawasan Istana Negara dan Istana Kepresiden di Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. TRIBUNNEWS/DOMU AMBARITA (TRIBUNNEWS/DOMU AMBARITA)

Sementara itu, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti memastikan bahwa IKN akan tetap dilanjutkan. 

Namun memang ia membenarkan bahwa pemerintahan saat ini lebih berfokus pada swasambada pangan. 

"Kalau untuk IKN, kan Pak Presiden bilang bahwa tetap akan dilanjutkan. Tetapi beliau memang saat ini lebih memperhatikan untuk pangan. Kalau itu tidak dilanjutkan, nanti kan bahaya. Dan kita tetap harus melanjutkan, ini komitmen dari Bapak Presiden," ujar Diana. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved