IKN Gawat DBD
DBD di IKN Meningkat, Epidemiolog Unmul Samarinda Analisa Sebab dan Beri Saran untuk Pemerintah
Demam Berdarah Dengue (DBD) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur alami peningkatan
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Demam Berdarah Dengue (DBD) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur alami peningkatan.
Pekerja proyek IKN juga ada terkena DBD dan menjalani perawatan di RSUD Sepaku.
Puluhan pekerja di IKN terpaksa menyerah dan harus beristirahat lantaran mengidap demam berdarah yang mengalami peningkatan kasus belakangan ini.
Pada Jumat (1/11/2024) lalu, data di RSUD Sepaku menyebutkan bahwa ada empat pasien demam berdarah yang keluar dan dinyatakan sembuh.
Namun bersamaan dengan itu, di hari yang sama juga masuk 10 pasien dengan gejala yang sama harus menjalani rawat inap di rumah sakit paling dekat dengan kawawan IKN ini.
Baca juga: 5 Fakta Terkini DBD Hantui Pekerja IKN Kaltim, Puluhan Pekerja Dirawat, Terkuak Sebab Kasus Melonjak
Baca juga: 5 Daerah Tertinggi DBD Incident Rate, PPU Lokasi IKN Sumbang Kasus Terbanyak di Kaltim
Sementara, Data Kementerian Kesehatan juga menyebutkan bahwa kasus demam berdarah di Kabupaten Penajam Paser Utara, lokasi pembangunan IKN menempati urutan kedua tertinggi nasional (IR) setelah Kabupaten Gianyar, Bali.
Data Incident Rate atau jumlah kasus dibanding jumlah penduduk (1/100.000) per 18 Oktober 2024 menyebutkan bahwa kabupaten dengan IR tertinggi adalah Gianyar dengan 767,8; disusul PPU 729,4, kemudian Klungkung 577,7; Bangli 477,5 dan kemudian Kota Kendari dengan 439,1.
Sementara untuk kasus DBD di periode yang sama yang dikeluarkan 18 Oktober 2024, kasus tertinggi terjadi di Bandung dengan 6.786 kasus, Tangerang 4.774 kasus, Depok Kota 4.277 kasus, Gianyar 4.122 kasus dan Bekasi dengan 3.861 kasus.
Epidemiolog Universitas Mulawarman (Unmul), Dr. Irfansyah Baharuddin Pakki, S.KM., M.Kes., menganalisa bisa jadi ini merupakan puncak kasus DBD terutama di wilayah Kaltim.
Karena memang musim penghujan di wilayah Kaltim biasanya terjadi pada November–Desember.
“Bahkan bisa sampai bulan Januari tahun depan, sehingga pihak terkait terutama dinas kesehatan perlu mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus yang lebih tajam,” terangnya, Senin (4/11/2024).
Terkait sebab terjadinya llonjakan kasus DBD terutama di PPU dan juga IKN dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Dr. Irfansyah menguraikan pertama, urbanisasi, mobilisasi dan kepadatan penduduk disuatu wilayah mempercepat transmisi penyakit DBD.
Kedua, curah hujan, disaat musim hujan perkembang biakan nyamuk lebih cepat dikarenakan curah hujan yang meningkat mengakibatkan banyaknya genangan-genangan air.
Ketiga, sampah yang dapat sebagai media perkembang biakan nyamuk aedes aegypti, biasanya pada sampah botol plastik dan kaleng bekas banyak ditemukan jentik nyamuk.
DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Ibu Kota Nusantara
IKN
TribunBreakingNews
Running Text
Liputan Khusus
TribunKaltim.co
Otorita Siapkan Pemangsa Jentik, Tabur Ikan di Seluruh Embung IKN untuk Tekan Jumlah Kasus DBD |
![]() |
---|
Perkuat Upaya Mencegah Penyebaran Kasus DBD di IKN, OIKN Gandeng IAKMI |
![]() |
---|
5 Faktor Penyebab DBD yang Perlu Diwaspadai Menurut Epidemiolog Universitas Mulawarman Samarinda |
![]() |
---|
Minimalisasi Risiko DBD di Kalangan Pekerja Konstruksi, OIKN Perkuat Penanganan Kesehatan di HPK |
![]() |
---|
Pekerja IKN Ternyata Jarang Mandi, Dinkes PPU Ungkap Penyebab Melonjaknya Kasus DBD di Ibu Kota Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.