IKN Gawat DBD
Puluhan Pekerja IKN di Kaltim Jibaku Lawan DBD, Angka Demam Berdarah di PPU Tertinggi Kedua Nasional
Menempati ranjang nomor 6 di salah satu Bangsal di RSUD Sepaku, Muhibah (49) yang merupakan warga Sukabumi Jawa Barat ini tampak terkulai lemas.
Ia menambahkan RSUD Sepaku belum memiliki fasilitas yang cukup atau masih banyak kekurangan, namun pihaknya tetap akan memisahkan para pasien yang yang dikategori dapat menular.
Baca juga: Cegah DBD, Dinkes Kutai Barat Luncurkan Inovasi Program Baru Bernama Mende Bendeng Apik
"Ya biasanya kita pisahkan pasiennya, dibedakan, karena ruangan bukan hanya cuma satu, ada lumayan banyak. Nah kalau untuk fasilitas kita belum mempuni juga, namanya rumah sakit kita juga baru berkembang ya, karena rumah sakit kami pratama naik ke tipe D, artinya berproseskan," katanya.
Ia juga mengaku kekurangan dalam hal sumber daya manusia.
"Masih banyak kekurangan tapi kita memaksimalkan yang ada," katanya.
Terkait banyaknya pasien pekerja IKN terkena DBD, Muhamad Rumadi menilai ada berbagai faktor, di antaranya kebersihan di lingkungan hingga over kapasitas di tempat tinggal, sehingga mudah terserang DBD.
"Mereka sedikit lengah, kurangnya PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di tempat mereka," pungkasnya.
5 Kabupaten Tertinggi DBD (Incident Rate)
- Gianyar dengan 767,8
- PPU 729,4
- Klungkung 577,7
- Bangli 477,5
- Kota Kendari 439,1.
Jumlah Pasien DBD di RSUD Sepaku
Januari: 11 pasien
Februari: 5 pasien
Maret: 1 pasien
April: 5 pasien
Mei: 16 pasien
Juni: 40 pasien
Juli: 111 pasien
Agustus: 170 pasien
September: 113 pasien
Oktober: 93 pasien. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.