Ibu Kota Negara

IKN Kaltim Disorot Arsitektur Top Jepang, Alasan Indonesia tak perlu Pindah Ibu Kota, Ekonomi Jatuh

IKN Kaltim disorot Arsitektur top Jepang, Riken Yamamoto. Ia menyebut alasan Indonesia tak perlu pindah ibukota. Singgung perekonomian bakal jatuh.

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO/HO
KAWASAN IKN KALTIM – Kawasan IKN Kaltim. Arsitektur Top Jepang, Riken Yamamoto sorot IKN Kaltim. Ia menyebut alasan Indonesia tak perlu pindah ibukota. Singgung perekonomian bakal jatuh. 

Yamamoto melihat agar pemerintah jangan kaku dengan aturan yang ada, lebih fokus kepada kesejahteraan kepentingan penduduk perkampungan sehingga sosialisasi dan komunikasi mereka dapat lebih nyaman sehari-harinya.

"Saat ini saya melihat orang lebih fikus ke pembangunan gedung bertingkat biar tampak keren dan pelakunya cepat dapat duit banyak termasuk sang arsitek.

Itu konsep yang salah. Perkampungan dulu yang harus pertama diperhatikan karena dari sanalah sebuah kota terbentuk. Dari perkampungan akhirnya menjadi perkotaan."

Kalau perkampungan kuat baik nyaman indah sejahtera, maka kota akan kuat dengan sendirinya. 

"Itu yang belum tercipta dengan baik di Jakarta saat ini.

Masih banyak kampung yang tampak menjadi korban penggusuran orang kuat, penggusuran sewenang-wenang dari banyak pihak.

Akhirnya malah semakin membuat penduduknya menderita."

Update Pembangunan IKN

Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur yang juga Plt Deputi Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Danis Hidayat Sumadilaga, mengungkapkan proses pembangunan IKN.

Ia mengatakan, secara kuantitatif, pembangunan IKN yang terbagi menjadi tiga batch, menunjukkan proses signifikan.

Untuk Batch I, kata Danis, telah mencapai 94,4, persen.

"Progres Pembangunan Infrastruktur IKN secara kuantitatif Batch I telah mencapai 94,4 persen."

"Batch II tembus 69,5 persen, dan Batch II sudah berada pada posisi 23,9 persen," tutur Danis kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2024).

Lebih lanjut, Danis membeberkan, beberapa paket pekerjaan dengan proses konstruksi di atas 95 persen, bakal siap diresmikan akhir tahun nanti.

Paket pekerjaan yang dimaksud adalah Istana Garuda, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Gedung Sekretariat Presiden, dan Pusat Pelatihan atau Training Center (TC) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Menurutnya, paling lambat paket pekerjaan itu bisa saja diresmikan pada awal 2025.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved