Berita Paser Terkini
Pengemudi Ojol di Paser Mengeluh karena Ada Pencurian Penumpang oleh Rekan Seprofesi
Pengemudi ojol di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur mengeluhkan maraknya tindakan pencurian
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Seorang pengemudi Ojek Online atau ojol di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur mengeluhkan maraknya tindakan tidak etis dari rekan seprofesinya.
Diduga mengambil penumpang tanpa melalui orderan resmi.
Kejadian itu menambah daftar panjang keluhan para pengemudi Ojol, yang merasa dirugikan oleh sesama mitra.
Pengakuan pengemudi Ojol yang enggan disebutkan namanya, peristiwa itu sudah marak terjadi dalam kurung waktu 3 bulan belakangan.
Baca juga: Larang Ojol Beli Pertalite, Bahlil Sebut yang Berhak Disubsidi Itu Angkot, Pengemudi Ojol Siap Demo
"Sering terjadi pencurian penumpang oleh rekan sesama profesi, kurang lebih sudah 3 bulan berjalan aksi ini marak terjadi di Paser," keluh seorang pengemudi Ojol kepada TribunKaltim.co di Tanah Grogot, Paser, Minggu (15/12/2024).
Modus yang sering digunakan oleh rekan sesama profesinya, yaitu dengan melihat penumpang yang memesan jasa pengantaran melalui aplikasi ojeg online.
Hal itu dikarenakan, semua driver Ojol dapat melihat lokasi penumpang yang memesan menggunakan aplikasi.
"Minggu lalu teman saya yang mengalami, sudah sampai di titik penjemputan tapi penumpangnya mau dibawa driver lain dan untungnya masih kedapatan. Hari ini saya hampir kena juga oleh pelaku yang sama, kalau tidak cepat tiba di lokasi," ungkapnya.
Biasanya, oknum Ojol tersebut tidak menggunakan atribut dari penyedia jasa dan menargetkan area terminal, pasar, maupun pusat keramaian lainnya di Kota Tanah Grogot.
Bagi yang menggunakan atribut Ojol, dipastikan akan menjadi prioritas oleh pihak aplikasi untuk mendapatkan penumpang.
Baca juga: Jeritan Pengemudi Ojol di Kukar Pasca BBM Naik: Hari Biasa Saja Orderan Sudah Sepi
Kalau yang menggunakan atribut seperti jaket dan helm itu jadi prioritas untuk dapat penumpang, atribut ini juga juga dibeli.
"Setiap dua atau tiga minggu sekali juga dilakukan verifikasi wajah dari pihak aplikasi, jadi kami juga merasa dirugikan kalau penumpang kami dicuri," ulasnya.
Menurutnya, kejadian seperti ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakpercayaan di antara para pengemudi Ojol.
Selain itu, dia berharap pihak aplikasi dapat meningkatkan pengawasan dan memberikan sanksi tegas kepada pelanggar.
"Kalau ada yang kedapatan pasti kami laporkan, supaya diberi sanksi tegas oleh pihak aplikasi," tegasnya.
Baca juga: Gojek dan Grab Ajak Maxim Bersaing Sehat dengan Mentaati SK Gubernur Kaltim Mengenai Tarif Sewa
"Kami bekerja keras untuk mencari nafkah, tindakan ini sangat merugikan apalagi kalau sudah tiba dilokasi tapi penumpangnya sudah hilang diambil driver lain," tandasnya.
Diharapkan, para pengguna jasa juga dapat lebih teliti dan memperhatikan plat kendaraan Ojol yang dipesan sesuai aplikasi agar tidak terjadi peristiwa merugikan tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.