Berita Kukar Terkini

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dan SLANK akan Tanam Padi Sawah di Lahan Bekas Tambang PT BBE

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Kalimantan Timur tahun 2025 menghadirkan kisah inspiratif yang akan menjadi sorotan nasional

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Lahan bekas tambang PT Bukit Baiduri Energi (PT BBE) yang berhasil diubah menjadi sawah produktif yang kini menopang kehidupan puluhan petani lokal.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Kalimantan Timur tahun 2025 menghadirkan kisah inspiratif yang akan menjadi sorotan nasional. 

Di tengah gegap gempita perayaan, ada sebuah pesan tentang transformasi dan keberlanjutan mengenai lahan bekas tambang PT Bukit Baiduri Energi (PT BBE), yang berhasil diubah menjadi sawah produktif yang kini menopang kehidupan puluhan petani lokal.

Agenda HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis, 9 Januari 2025, akan dimulai dengan upacara penuh khidmat di GOR Kadrie Oening Sempaja. 

Namun, momen puncak akan terjadi saat rombongan Pj Gubernur Kalimantan Timur bersama grup musik legendaris Slank bergerak menuju Site Merandai, lokasi lahan bekas tambang yang akan ditanam padi sawah.

Lahan seluas 15 hektare ini dulunya merupakan bekas tambang batubara. Bersebelahan dengan stockpile aktif dan pit Merandai, tantangan untuk mengubahnya menjadi sawah produktif terasa hampir mustahil. 

Namun, sejak 2019, melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), PT BBE membuktikan bahwa dengan perencanaan yang matang, segalanya mungkin.

Baca juga: Besok! HUT ke-68 Kaltim Bersama Slank, Catat Cara Daftarnya!

Baca juga: HUT Pemprov Kaltim ke 68, Ini Jadwal Acara Pesta Rakyat di Samarinda, Ada Penampilan Slank 

Lahan tersebut kini dilengkapi jalan tani, sistem irigasi, dan petakan sawah yang dirancang untuk memaksimalkan produktivitas. 

Dikelola oleh 46 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani “Baiduri Bukit Mandiri,” lahan ini menjadi bukti nyata bahwa keberlanjutan adalah visi yang bisa dicapai.

“Program ini membuktikan bahwa sektor pertambangan dan pertanian dapat berjalan berdampingan, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ujar Direktur CSR PT BBE Muliawan Margadana, Rabu (8/1/2025).

Melalui pendampingan intensif dari PT BBE, Dinas Pertanian Kutai Kartanegara, dan para penyuluh, petani diberikan pelatihan mulai dari teknik pengolahan lahan hingga strategi pengendalian hama.

Sebelumnya, hasil panen hanya mencapai 2,5 ton per hektare. Kini, angka tersebut melonjak menjadi 3,5–4 ton per hektare. Setiap petani mampu menghasilkan hingga 800 kilogram padi per musim panen dari lahan seluas 2.025 meter persegi.

Tidak hanya itu, program ini juga memberikan dampak sosial yang signifikan. Para petani kini tidak hanya mendapatkan hasil panen yang lebih baik, tetapi juga kepercayaan diri untuk terus berkembang.

Keberhasilan ini tidak luput dari perhatian nasional. PT BBE telah menerima berbagai penghargaan, seperti CSR Award dari Kabupaten Kutai Kartanegara, penghargaan dari Kemendesa, hingga Indonesian SDGs Awards (ISDA).

Kisah sukses ini menjadi simbol harapan bahwa dengan inovasi, kolaborasi, dan komitmen, bahkan lahan yang dianggap tidak produktif dapat memberikan manfaat besar. 

Air irigasi yang bersumber dari kolam settling pond menambah keunikan sekaligus tantangan dalam pengelolaan sawah ini, tetapi justru menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk menciptakan perubahan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved