Berita Balikpapan Terkini

Balikpapan 'Dihantui' Lonjakan Sampah, Ini 7 Langkah untuk Mengurangi Sampah dari Rumah

Tempat Pembungan Akhir (TPA) Manggar di Kecamatan Balikpapan Timur diproyeksikan akan penuh pada tahun 2026 mendatang.

Penulis: Mahameru Primantoro | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
SAMPAH TPA MANGGAR - Ilustrasi sampah yang menggunung di TPA Manggar Balikpapan, Kalimantan Timur saat pandemi Covid-19, Selasa (15/9/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kota Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur sedang mengalami lonjakan volume sampah.

Bahkan, Tempat Pembungan Akhir (TPA) Manggar di Kecamatan Balikpapan Timur diproyeksikan akan penuh pada tahun 2026 mendatang.

Hal itu dikemukakan Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, belum lama ini. 

Tercatat, periode Oktober 2024, sampah yang masuk ke TPA Manggar sekitar 386,48 ton.

Angka ini meningkat setiap tahunnya. 

Baca juga: TPA Manggar Diprediksi Penuh 2026, Pemkot Balikpapan Gaungkan Upaya Pengurangan Volume Sampah

Menurut Rahmad, peningkatan sampah ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk Balikpapan, yang turut berdampak pada jumlah produksi sampah rumah tangga.

"Penyebab peningkatan ini juga beriringan dengan peningkatan aktivitas dalam kegiatan pendukung di Ibu Kota Nusantara (IKN)," ujar Rahmad Mas'ud dalam keterangan yang dikutip TribunKaltim.co, Senin (6/1/2025). 

Tempat Pembuangan Akhir Sampah Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. DLH gagas pembuatan Pusat Daur Ulang di TPA Manggar, Selasa (25/7/2023). 
SAMPAH TPA MANGGAR - Suasana di TPA Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur yang didokumentasikan beberapa waktu silam. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Dalam kurun waktu yang tersisa, Pemkot Balikpapan, kata Rahmad, berupaya mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Manggar dengan berbagai cara.

Salah satunya mengurangi penggunaan produk/kemasan plastik sekali pakai, yang sudah diatur dalam Perda Nomor 1 Tahun 2019.

Kemudian, mengoptimalkan kembali bank sampah, membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), pusat daur ulang (PDU), hingga menggencarkan operasi yustisi terkait pelanggaran membuang sampah di TPS di luar jam yang ditentukan. 

Cara meminimalisir sampah dari rumah

Ada beberapa langkah sederhana untuk mengurangi sampah yang bisa kita lakukan mulai dari rumah sendiri. Berikut tujuh langkah di antaranya, seperti dilansir Kompas.com dari berbagai sumber.

1. Buat kompos dari limbah dapur

Kompos yang buat, berasal dari bahan-bahan sisa makanan yang tidak termakan, pupuk yang dibuat bisa digunakan pada tanaman di sekitar rumah. 

2. Hindari penggunaan kantung plastik

Kantung plastik akan sulit untuk diolah secara alami, membuatnya akan menumpuk. Untuk itu kurangi penggunaannya, ketika berbelanja Anda bisa membawa tas belanjaan sendiri. 

3. Olah sampah plastik bekas yang ada di rumah

Sampah plastik yang ada di rumah dapat dirubah menjadi barang yang bisa digunakan. Misalnya membuat pot dari sisa botol air kemasan. 

4. Donasi atau jual barang yang masih layak pakai

Barang yang sudah jarang terpakai, namun masih dalam kondisi layak, bisa diberikan secara donasi, atau dijual kembali dengan harga yang masih layak. 

5. Hindari membeli minuman kemasan kecil

Daripada membeli air kemasan kecil yang terbungkus oleh bahan plastik, kenapa kamu tidak membelinya dalam ukuran besar langsung dalam wujud air galon.

6. Pertimbangkan membuat sabun dan deterjen sendiri

Hampir semua deterjen dan cairan pembersih terdapat dalam kemasan plastik yang tidak dapat didaur ulang.

Anda bisa mencari tahu melalui internet cara pembuat deterjen, cairan pembersih rumah, sabun cuci tangan.

Setelah berhasil membuatnya, Anda bisa mengurangi sampah dan mengurangi zat kimia dari deterjen, cairan pembersih rumah, sabun cuci tangan. 

7. Kurangi penggunaan struk belanja

Mengoleksi struk belanja dapat menumpuk sampah kecil. Selain itu, tinta dari struk belanja juga berbahaya.

Karena itu, ketika berbelanja sebaiknya kurangi meminta struk belanjaan. 

Anda juga bisa melakukan transaksi secara elektronik untuk dapat meminimalkan penggunaan kertas.

Mintalah salinan struk belanja ke alamat email daripada salinan cetak.

Ingatkan penjual atau kasir untuk tidak mencetak salinan transaksi saat kamu berbelanja.

Transfer atau tarik uang dengan tidak perlu menggunakan struk kertas. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved