MHU

Pengintegrasian GMP dan ESG, Cara MHU Wujudkan Pertambangan yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan

Dalam lanskap industri pertambangan yang terus berkembang, keseimbangan antara eksplorasi sumber daya dan keberlanjutan harus berjalan beriringan

|
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Budi Susilo
HO/MHU
KONSEP HIDUP BERKELANJUTAN - Melalui penerapan GMP, MHU berupaya untuk menjadi good corporate citizen sekaligus ESG. Dalam lanskap industri pertambangan yang terus berkembang, keseimbangan antara eksplorasi sumber daya dan keberlanjutan harus berjalan beriringan. 

Pendekatan dirancang untuk memahami kondisi sosial, budaya, dan lingkungan masyarakat di sekitar area operasional secara mendalam sambil tetap menghormati adat istiadat dan kebudayaan setempat.

Cerita MHU integrasikan ESG dan GMP

Dalam mengimplementasikan komitmennya, MHU menyusun kerangka GMP dan ESG yang komprehensif untuk diintegrasikan pada operasional perusahaan.

20250125MHUC2
Penjelasan antara konsep GMP dan ESG dalam implementasi terhadap lingkungan, tanggung jawab sosial dan tata kelola.

Dari sisi lingkungan, GMP berperan meminimalkan dampak langsung operasional tambang, seperti degradasi lahan dan polusi.

Sementara itu, ESG mengambil pendekatan yang lebih komprehensif dengan mendorong keanekaragaman hayati, mengurangi emisi, hingga menangani isu perubahan iklim secara lebih luas.

Dalam konteks tanggung jawab sosial, perusahaan menerapkan GMP dengan memastikan kondisi kerja yang aman dan perlakuan yang adil terhadap komunitas lokal.

Sedangkan lewat pengimplementasian ESG, perusahaan  memperluas cakupan itu dengan menambahkan keterlibatan komunitas dan komitmen terhadap hak asasi manusia (HAM) secara menyeluruh.

Pada aspek tata kelola, GMP menekankan kepatuhan terhadap regulasi dan transparansi operasional.

Kemudian, lewat implementasi ESG, perusahaan membangun fondasi yang lebih kokoh melalui penerapan etika korporat, praktik anti-korupsi, dan struktur tata kelola yang kuat.

Melalui kerangka itu, MHU pun kemudian membuat sejumlah program penting sebagai bagian dari pengimplmentasian konsep GMP yang sesuai dengan ketentuan dari pemerintah.

Untuk upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat (household basic needs), MHU melakukan sejumlah upaya fundamental, seperti memastikan akses yang layak terhadap pelayanan kesehatan dan sanitasi serta mendukung pemenuhan pangan dan tempat tinggal yang memadai.

Inisiatif tersebut menjadi fondasi utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berada di sekitar area operasional tambang.

Di bidang lingkungan, MHU melakukan transformasi lahan pascatambang menjadi Arboretum Busang, hutan konservasi seluas 16 hektare di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Program reklamasi dengan revegetasi area itu dimulai sejak 2018 menggunakan metode monokultur.

"Keberadaan Arboretum Busang membuktikan bahwa pemulihan lahan pascatambang bukan sekadar kewajiban, tetapi investasi jangka panjang untuk menjaga keseimbangan alam dan mendukung mitigasi perubahan iklim," ujar General Manager Mining Support MHU, Wijayono Sarosa.

20250125MHUC3
Arboretum Busang yang merupakan hutan konservasi dari area pascatambang MHU.
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved