Berita Samarinda Terkini

Penutupan Lalu lintas Sungai Jembatan Mahakam Samarinda, KSOP Masih Tunggu Arahan Pemerintah

Penutupan selama 2 pekan arus lalu lintas di Jembatan Mahakam Samarinda bakal segera diterapkan

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
JEMBATAN MAHAKAM SAMARINDA– Jembatan Mahakam Samarinda, Senin (24/2/2025). KSOP Klas I Samarinda menunggu arahan pemerintah terkait aktivitas pelayaran di bawah Jembatan Mahakam pasca penutupan sementara untuk investigasi BBPJN. Pihaknya juga telah menambah kapal escort (pengawal) untuk mitigasi keselamatan berlayar pasca insiden. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA – Penutupan selama 2 pekan arus lalu lintas di Jembatan Mahakam Samarinda bakal segera diterapkan.

Pasca ditabrak kapal tongkang bermuatan kayu pada Minggu 16 Februari 2025 lalu, rapat dengar pendapat (RDP) di Hotel Fourpoints, Kota Balikpapan, Senin (24/2/2025), digelar DPRD Kaltim memanggil dan mengundang semua pihak terkait.

Ketua DPRD Kaltim, Ketua Komisi II DPRD Kaltim dan anggotanya, BBPJN Kaltim, KSOP Kelas I A Samarinda, Pelindo, Polresta Samarinda, hingga pemilik kapal hadir dalam rapat.

Keputusan rapat memutuskan agar jembatan ditutup sementara selama 2 pekan, baik lalu lintas atas dan bawah.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda, Mursidi tak bisa memastikan lebih jauh terkait lalu lintas kapal dibawah jembatan.

Baca juga: Jembatan Mahakam Samarinda Sepakat Ditutup Sementara, DPRD Kaltim: Sampai Investigasi Selesai

Data KSOP sendiri ada 90 hingga 100 kapal yang melintas perharinya, terancam tak bisa melanjutkan aktivitasnya.

Jika menggunakan jalur sungai yang lain, pun tidak ada jalur alternatif jika menuju hulu mahakam.

Satu–satunya memang melalui arus sungai jembatan mahakam yang ada di Kota Samarinda.

“Kalau ada penutupan, itu yang kita pikirkan, kalau diatas ada dua jembatan. Perlu pertimbangan yang matang karena menyangkut ekonomi Kaltim, sungai cuman satu saja, alur lain tidak ada. Kecuali keluar muara, ada beberapa alur. Jadi kalau ditutup pasti konsekuensinya stop kegiatan, minimal kegiatan komoditi unggulan. Nanti kita lihat instruksi dari pemerintah daerah,” tegasnya.

Terkait mitigasi keselamatan pasca insiden kapal tongkang kayu yang menambrak pilar dan menghancurkan fender (pelindung) jembatan, KSOP sendiri sudah menambah kapal escort (pengawal) untuk melakukan assist.

Selain itu, juga alat pengukur arus sungai juga dipasang pihaknya, sehingga mengetahui waktu yang tepat bagi kapal melintas di kolong jembatan mahakam samarinda.

“Sejak tanggal 21 Februari sudah berjalan untuk assist escort, pasca penutupan juga kita lakukan mitigasi agar tidak tertabrak kembali. Jadi saat ini ada 4–5 kapal yang mengawal untuk aktivitas assist,” terangnya.

Baca juga: DPRD Kaltim Minta Jembatan Mahakam Samarinda Ditutup Sementara, Sapto: Jangan Asal Bicara Aman

Terkait muatan kayu milik PT Sarana Bina Semesta Alam dan Segara Mitra Abadi, kini KSOP juga belum mengizinkan untuk melanjutkan pelayaran hingga investigasi pihaknya selesai, terkait pemeriksaan terhadap para pihak yang terlibat dalam insiden tabrakan.

“Kita masih investigasi menyeluruh. Untuk saat ini masih penyelidikan, kapal yang melakukan tabrakan, kita tunda keberangkatannya untuk lanjut dalam investigasi kita,” tandas Mursidi. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved