Berita Samarinda Terkini

DPRD Minta Percepatan Fasilitas dan Pembagian Lapak di Pasar Pagi Samarinda

Proses revitalisasi Pasar Pagi Samarinda yang telah berjalan sejak November tahun lalu kini masih berjalan

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
PASAR PAGI SAMARINDA -  Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda memasuki tahap akhir (18/3/23). Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menanggapi progres pembangunan Pasar Pagi yang hampir rampung. Ia menyoroti tantangan desain ulang akibat kendala lahan serta kesiapan fasilitas pendukung. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Proses revitalisasi Pasar Pagi Samarinda yang telah berjalan sejak November tahun lalu kini masih berjalan.

Meski sebagian besar pembangunan fisik telah rampung, kepastian bagi ribuan pedagang yang akan kembali masih menjadi pertanyaan. 

Ketua Komisi III DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar, menyoroti pentingnya percepatan penyelesaian fasilitas pendukung serta kejelasan skema pembagian lapak agar pedagang bisa kembali beraktivitas secepatnya.

"Bangunan fisik memang hampir selesai, tapi fasilitas seperti eskalator, lift dan pemisahan area pedagang masih dalam tahap penyelesaian. Yang lebih penting, kita harus segera menata kembali sekitar 2.800 pedagang agar pasar ini bisa berfungsi optimal," ujar Deni.

Baca juga: Pasar Pagi Belum Rampung, Warga Samarinda Beralih Belanja Baju Lebaran di Segiri Grosir

Dalam proses pemindahan kembali pedagang, ada dua instansi yang berperan besar yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang bertanggung jawab atas pembangunan fisik, serta Dinas Perdagangan (Disdag) yang mengurus sistem pembagian lapak

Atas hal ini, Deni meminta agar kedua instansi ini segera memberikan kepastian terkait jadwal dan mekanisme pemindahan pedagang.

Di samping itu, menurut Politikus Partai Gerindra ini keterlambatan pembangunan Pasar Pagi ini juga dipicu perubahan desain awal, lantaran masih menyisakan puluhan ruko yang masih menolak untuk dibebaskan.

"Dengan mengubah desain pasar pastinya mempengaruhi dan berdampak pada tata letak keseluruhan. Dan itu baik di bagian depan maupun di bagian belakang pasar," tutur Deni.

Selain itu, Pasar Pagi yang akan dibangun dengan tujuh lantai ini sempat terhambat lantaran ditemukannya keberadaan sungai kecil di bawah bangunan pasar yang lama.

Sehingga mau tidak mau, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda harus melakukan review desain, sebab tak memungkinkan membangun suatu infrastruktur berupa lahan parkir yang telah direncanakan sebelumnya di atas anak sungai tersebut. 

"Tapi progresnya cukup cepat, terlebih juga proyek ini dumulai di November tahun lalu. Sebagian besar bangunan fisik sudah selesai, dan yang tersisa pembagian lapak untuk pedagang," sebut Deni.

Baca juga: Inilah Hasil Inspeksi Keselamatan di Dermaga Pasar Pagi Samarinda Jelang Mudik Lebaran 2025

Meski demikian, Deni optimis bahwa pasar legendaris di Kota Samarinda ini dapat menjadi angin segar bagi perekonomian masyarakat.

"Kami berharap masyarakat akan lebih tertarik berbelanja di sana. Apalagi Pasar Pagi yang lama kan dikenal dengan kondisi yang panas, kurang baik, kumuh, dan juga sering terjadi aksi pencopetan," pungkas Deni. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved