Berita Kaltim Terkini

Wacana Pemprov Kaltim Ajukan Ambil Alih Jalur Pelayaran Sungai Mahakam Disorot, Ngapain Berebut?

Wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mengajukan ambil alih pengelolaan jalur pelayaran Sungai Mahakam disorot. Pengamat mengapa harus berebut?

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon/Rita Lavenia
JALUR PELAYARAN MAHAKAM - Aksi Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda yang menolak penutupan jalur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam, Rabu (12/3/2025) lalu. Kanan: suasana pelayaran di Sungai Mahakam di bawah Jembatan Mahakam. Wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mengajukan ambil alih pengelolaan jalur pelayaran Sungai Mahakam disorot. Pengamat mengapa harus berebut? (TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon/Rita Lavenia) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) mengajukan pengambilalihan pengelolaan jalur pelayaran alur sungai Mahakam di bawah Jembatan Mahakam jadi sorotan.

Sebelumnya, wacana Pemprov Kaltim mengajukan pengambilalihan pengelolaan jalur pelayaran sungai Mahakam di bawah Jembatan Mahakam ini disampaikan Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. 

Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud menyampaikan wacana untuk mengambil alih pengelolaan jalur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam ini menyusul polemik soal penutupan alur pelayaran pasca jembatan ditabrak tongkang pengangkut kayu pada 16 Februari 2025 lalu. 

Seperti diketahui, 16 Februari lalu kapal tongkang bermuatan kayu menabrak fender atau pelindung pilar Jembatan Mahakam I, satu bagian fender pun rusak dan hilang karena tabrakan ini.

Baca juga: Jembatan Mahakam Tak Punya Pelindung Pilar, DPRD Kaltim Ngotot Usulkan Penutupan Alur Pelayaran 

Setelah fender (pelindung) Jembatan Mahakam hilang, demi keamanan maka diperlukan pembangunan kembali fender.

Selama pembangunan fender, diusulkan agar jalur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam ini ditutup.

Penutupan jalur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam ini juga menuai polemik lantaran sejumlah insan pelayaran menolaknya. 

Polemik ini masih jadi perdebatan hingga kini, ada pihak yang ingin penutupan sementara pihak KSOP menilai jika ditutup sampai fender jembatan terbangun perlu kajian mendalam.

Hingga kemudian muncul pernyataan dari Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud untuk mengajukan pengambilalihan pengelolaan pelayaran di bawah Jembatan Mahakam ini. 

Pengamat Ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi merespon wacana Pemprov Kaltim yang disampaikan Gubernur Kaltim tersebut. 

“Saya pikir harus dibereskan sekarang. Harus berbesar hati, setiap organisasi punya tupoksi (tugas pokok fungsi) masing–masing, ngapain berebut ‘kapling’ orang lain,” kata Purwadi menanggapi, Senin (17/3/2025).

Sikap pemerintah mesti jelas menurut Purwadi terkait penegakan aturan pasca insiden tabrakan, tanpa mengganggu arus ekonomi yang ditimbulkan.

JEMBATAN MAHAKAM - Potret sejumlah kapal tug boat tengah menarik tongkang bermuatan batu bara yang siap melewati alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam I Samarinda pada Maret 2024. Saat ini alur pelayaran itu masih dikelola KSOP Samarinda dan Pelindo. Namun dengan alasan keselamatan Pemprov Kaltim akan mengajukan mengambil alih pengelolaannya. (Tribunkaltim.co/Rita Lavenia)
JALUR PELAYARAN MAHAKAM - Potret sejumlah kapal tug boat tengah menarik tongkang bermuatan batu bara yang siap melewati alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam I Samarinda, Maret 2024 lalu. Wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mengajukan ambil alih pengelolaan jalur pelayaran Sungai Mahakam disorot. Pengamat mengapa harus berebut?  (Tribunkaltim.co/Rita Lavenia)

Ia menilai, yang muncul dipermukaan justru ributnya antara persoalan keselamatan dan nasib para pekerja yang bergantung pada aktivitas pelabuhan serta pemanfaatan alur sungai.

Terlebih sekarang, Gubernur dan Wakil Gubernur juga turut mengungkapkan soal minatnya bahwa Pemprov Kaltim untuk mengurus soal alur sungai Mahakam.

Baca juga: Pemprov Kaltim Ajukan Ambil Alih Pengelolaan Alur Pelayaran di Bawah Jembatan Mahakam I Samarinda

Niatan mengambil alih pengelolaan alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam I Samarinda diungkapkan, karena Perusahaan Daerah (Perusda) Kaltim memiliki kemampuan mengelola retribusi dari alur pelayaran Sungai Mahakam apabila KSOP Samarinda dan Pelindo tidak mampu menjamin keamanan Jembatan Mahakam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved