Pilkada Kukar 2024

Usai PSU Pilkada Kukar 2024, Partisipasi Pemilih Diperkirakan Lampaui 60 Persen

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyampaikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat PSU Pilkada Kukar 2024.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA
PSU PILKADA KUKAR - Partisipasi masyarakat dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025 di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kepala Kesbangpol Kukar, Rinda Desianti, mengatakan bahwa angka sementara ini menunjukkan masih kuatnya antusiasme warga terhadap proses demokrasi, meski pelaksanaan PSU dilakukan dengan waktu persiapan yang sangat terbatas. (TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyampaikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025 diperkirakan melampaui angka 60 persen. 

Meskipun belum mencapai capaian pada Pilkada reguler tahun lalu, estimasi ini tetap dinilai sebagai hasil positif di tengah berbagai kendala teknis dan non-teknis.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar, Rinda Desianti, mengatakan bahwa angka sementara ini menunjukkan masih kuatnya antusiasme warga terhadap proses demokrasi, meski pelaksanaan PSU dilakukan dengan waktu persiapan yang sangat terbatas.

“Memang belum setara dengan partisipasi Pilkada sebelumnya yang mencapai 70,98 persen. Tapi melihat kondisi pelaksanaan yang serba cepat, ini adalah hasil yang tetap harus diapresiasi,” ujar Rinda, Minggu (20/4/2025).

Baca juga: Hasil Hitung Cepat PSU Pilkada Kukar, Aulia-Rendi Unggul 56,56 Persen, 3 Paslon Menang di Kandang

Menurutnya, sejumlah faktor memengaruhi capaian partisipasi, termasuk waktu pelaksanaan yang berdekatan dengan libur panjang, hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah, hingga kondisi geografis yang menantang seperti banjir yang merendam beberapa desa.

Salah satu contoh nyata adalah di Kecamatan Kenohan, di mana warga tetap berangkat ke TPS dengan menumpang perahu ces karena jalur darat terputus. 

"Itu jadi bukti bahwa keinginan masyarakat untuk berpartisipasi tetap tinggi meskipun akses sangat terbatas," tambahnya.

Rinda menjelaskan, Pemkab bersama penyelenggara pemilu dan berbagai pihak telah menggencarkan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran warga agar datang ke TPS. Upaya ini melibatkan perangkat desa, tokoh adat, hingga pemuda setempat.

Baca juga: Usai Mencoblos di PSU Pilkada Kukar 2025, Bupati Edi Damansyah Ajak Warga Jangan Golput

Meski begitu, beberapa kendala tetap menjadi catatan. Banyak pemilih dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang tidak berada di domisili karena sudah kembali ke kota studi. 

Sementara itu, sebagian pekerja lebih memilih masuk kerja karena adanya tawaran insentif atau lembur dari perusahaan.

“Di beberapa kawasan industri, karyawan memilih tetap bekerja karena ada tambahan penghasilan. Ini realitas yang turut memengaruhi tingkat partisipasi,” beber Rinda.

Hingga saat ini, pemerintah daerah masih menunggu hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar untuk memastikan angka final partisipasi pemilih. 

Baca juga: Walau Tanpa Surat Undangan, Warga Samboja Tetap Antusias Ikut Mencoblos PSU Pilkada Kukar

Namun Rinda menegaskan, secara keseluruhan, pelaksanaan PSU berlangsung aman, tertib, dan tetap menjaga semangat demokrasi di tingkat akar rumput.

“Apapun hasil akhirnya, yang terpenting adalah masyarakat Kukar telah menunjukkan komitmennya untuk terus menjaga proses demokrasi tetap berjalan, bahkan dalam kondisi tidak ideal sekalipun,” tutupnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved