Berita Samarinda Terkini
Pasar Pagi Samarinda Dirancang 7 Lantai dengan Fasilitas Modern, Progres Tahap Dua Capai 10,4 Persen
Pasar Pagi Samarinda dirancang 7 lantai dengan fasilitas modern, progres tahap dua capai 10,4 persen.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Proyek revitalisasi Pasar Pagi Samarinda terus berlanjut.
Pembangunannya kini memasuki tahap kedua yang ditargetkan rampung dan bisa dioperasikan secara fungsional pada Oktober 2025.
Proyek ini bukan hanya menjadi ikon baru kota, tapi juga dirancang dengan konsep fungsional dan efisien demi mendukung aktivitas perdagangan masyarakat.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pasar Pagi, Hendra, menyampaikan bahwa progres tahap kedua hingga April ini mencapai 10,4 persen.
Baca juga: DPRD Samarinda Tengok Progres Pasar Pagi Tahap II, Struktur Kokoh hingga 7 Lantai
Ia menjelaskan, sejumlah pekerjaan penting tengah berlangsung, termasuk pemisahan area dagang serta pembangunan fasilitas penunjang.
“Pekerjaan yang sedang berjalan saat ini adalah penyekatan kios. Nantinya juga akan dilanjutkan dengan pekerjaan keramik, plafon, serta pekerjaan sistem MEP (mekanikal, elektrikal, dan plumbing) yang cukup besar, termasuk pemasangan eskalator, lift, dan sistem kelistrikan lainnya,” terang Hendra, Senin (21/4/2025).
Pasar yang nantinya berdiri megah dengan tujuh lantai ini dirancang dengan pembagian fungsi ruang yang efisien.
Lantai terbawah dikhususkan sepenuhnya untuk area parkir roda dua dan roda empat, sedangkan mulai dari lantai dua hingga lantai paling atas disiapkan untuk pedagang.
“Pasar Pagi ini ada tujuh lantai. Untuk lantai di bawah sepenuhnya digunakan sebagai area parkir kendaraan roda empat dan roda dua. Lantai dua ke atas diperuntukkan bagi para pedagang,” lanjutnya.
Baca juga: Walikota Samarinda Pastikan Relokasi Pedagang Pasar Pagi Dimatangkan, Target Mulai Operasi Juni 2025
Adapun pengelompokan jenis dagangan juga sudah dirancang, terutama di lantai dasar yang akan digunakan untuk pedagang basah.
“Lantai satu, seperti yang sudah dikoordinasikan dengan Dinas Perdagangan, akan difungsikan untuk pedagang basah seperti sayur, daging, ikan, dan sebagainya. Untuk penempatan kios secara detail, itu nanti kewenangan Disdag. Kami hanya menyediakan ruangannya,” ujar Hendra.
Mengenai ukuran kios dan los, ia menjelaskan bahwa ukurannya bervariasi, disesuaikan dengan jenis barang dagangan.
“Lebar per lapak bervariasi, untuk pedagang basah misalnya 1,2 x 2 meter. Ada juga ukuran kios 4 x 8, 4 x 4, 2 x 2, bahkan ada yang 2 x 1,5 meter,” rinci Hendra.
Meski mengusung konsep pasar modern, Pasar Pagi tidak menggunakan sistem pendingin ruangan.
Langkah ini dipilih sebagai bagian dari efisiensi anggaran dan kemudahan pemeliharaan jangka panjang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.