Berita Nasional Terkini

Di Sidang Hasto, Saksi Sebut Ada Pembagian Uang dari Harun Masiku di Basemen Kantor DPP PDIP

Di sidang Hasto Kristiyanto, saksi menyebut ada pembagian uang dari Harun Masiku di basemen kantor DPP PDIP.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/Syakirun Ni'am
SIDANG HASTO - Sidang Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025). Di sidang Hasto Kristiyanto, saksi menyebut ada pembagian uang dari Harun Masiku di basemen kantor DPP PDIP. (KOMPAS.com/Syakirun Ni'am) 

TRIBUNKALTIMCO - Salah satu saksi yang dihadirkan dalam sidang Hasto Kristiyanto terkait kasus Harun Masiku menyebut ada pembagian uang di basemen kantor DPP PDIP.

Saksi dari pihak swasta, yakni Patrick Gerard alias Geri mengatakan kejadian pembagian uang dari Harun Masiku tersebut dilakukan di basemen kantor DPP PDIP

Kesaksian Geri ini disampaikan dalam sidang dugaan suap pengurusan pergantian antar waktu (PAW) DPR RI Harun Masiku yang menjerat Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Bagaimana pembagian uang dari Harun Masiku di basemen Kantor DPP PDIP menurut Geri, berikut kronologinya:

Baca juga: Elite PDIP Bantah Perintah Ibu di Sidang Hasto Merujuk ke Megawati, Ada Kader yang Suka Catut Nama

Geri awalnya diperintah Saeful Bahri yang merupakan kader PDIP untuk mengambil uang Harun Masiku di Rumah Aspirasi, Jalan Sutan Syahrir, Jakarta.

Namun, Geri mendapati bahwa Harun Masiku sudah pergi dan menitipkan koper berisi uang tersebut kepada staf Hasto bernama Kusnadi.

Total Uang Rp 850 Juta

Setelah menerima koper tersebut, Geri menghitung jumlah uang tersebut di rumahnya sesuai perintah Saeful Bahri. 

Ia menyebut, uang dari Harun Masiku itu terdiri dari pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 dengan jumlah total Rp 850 juta.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Takdir Suhan kemudian menanyakan bagaimana proses pembagian uang tersebut.

Namun, Geri mengaku lupa berapa pembagian uang dari Harun Masiku.

Basement DPP PDIP

SIDANG HASTO - Suasana di Kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro No 58, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024). Di sidang Hasto Kristiyanto, saksi menyebut ada pembagian uang dari Harun Masiku di basemen kantor DPP PDIP. (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)
SIDANG HASTO - Suasana di Kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro No 58, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024). Di sidang Hasto Kristiyanto, Jumat (25/4/2025)  saksi menyebut ada pembagian uang dari Harun Masiku di basemen kantor DPP PDIP. (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO) (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Jaksa Takdir kemudian membacakan keterangan Geri kepada penyidik yang menjelaskan, bahwa Saeful Bahri memerintahkannya untuk mengambil uang Rp 170 juta dari koper tersebut.

Uang sebesar Rp 170 juta itu lalu dimasukkan ke dalam plastik yang disebut sebagai jatah pengacara PDIP, Donny Tri Istiqomah yang membantu menyusun argumen hukum pengurusan PAW Harun Masiku.

Baca juga: Kronologi Ribka Tjiptaning Tantang Duel JPU di Sidang Hasto Kristiyanto

"Rp 2 juta untuk kamu dan sisanya semuanya kasih ke Pak Ilham (sopir Wahyu Setiawan). Sejauh ini yang saya bacakan apakah demikian?" tanya jaksa Takdir yang dibenarkan oleh Geri.

Setelah itu, Geri bertolak ke kediaman Saeful Bahri dan menyerahkannya kepada Ilham.

Kemudian, Geri menemui Donny Tri Istiqomah di Kantor DPP PDIP, Jakarta untuk menyerahkan uang tersebut.

Penyerahan uang dijawab spesifik oleh Geri dilakukan di basemen Kantor DPP PDIP.

"Ketemunya di mana spesifiknya? Di basement kah? Di lobi kah?” tanya jaksa Takdir.

"Di parkiran basement," jawab Geri.

Dalam perkara ini, Hasto didakwa melakukan perintangan penyidikan (obstruction of justice) dan suap agar Harun Masiku bisa menjadi anggota DPR PAW 2019-2024.

Pada dakwaan pertama, ia disebut melanggar Pasal 21 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 65 Ayat (1) KUHP.

Sementara, pada dakwaan kedua, ia didakwa melanggar Pasal 5 Ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP.

Baca juga: Respons PDIP Perintah Ibu Muncul di Sidang Kasus Suap Hasto Kristiyanto, Ada Peran Megawati?

Connie Serahkan Dokumen Titipan Hasto 

Pengamat militer, Connie Bakrie dan dokumen rahasia titipan Hasto Kristiyanto tengah jadi sorotan publik. 

Baru-baru ini, Connie Bakrie menyerahkan dokumen rahasia yang dititip Hasto Kristiyanto.

Ia pun sedikit membeberkan isi dokumen tersebut, Connie Bakrie menyebut ada yang berisi penghancuran PDIP hingga skandal Kapolri.

Connie mengaku telah menyimpan dokumen rahasia tersebut sejak lama di Rusia.

Ia menerangkan dokumen rahasia tersebut harus diserahkan kembali pada Hasto Kristiyanto.

"Jadi begini saya terangkan, notaris pertama tentang 32 dokumen, dicap oleh notaris," ucap Connie, dikutip dari Instagram @connierahakundinibakrie pada Rabu (23/4/2025).

"Ini notaris Rusia ya mbak?" jawab Wasekjen DPP PDIP, Aryo Adhi Dharmo yang menerima dokumen tersebut.

"Rusia. Terus notaris kedua dokumen tambahan. Jadi total dokumen di saya itu ada 37," terang Connie.

Connie menyebutkan beberapa poin dokumen yang menurutnya mengerikan bagi Indonesia.

"Yang paling mengerikan menurut saya itu nomor 16, nah itu hubungannya dengan Kapolri," ujar Connie.

"Dan nomor tujuh, bagaimana PDIP mau dibubarkan dan dihancurkan," tambahnya.

"Nah itu saja, kalo saya dititipkan saya deg deg an dengan dokumen-dokumen itu. Yang lain kan tentang korupsi-korupsi," jelas Connie.

Selain dokumen, Connie juga memberikan dokumen berbentuk video yang berada di dalam flashdisk.

"Nah kemudian, selain dokumen itu saya diberikan video. Dan video ini harus saya serahkan ke Mas Adi, soalnya orang nanya 'bentuknya apa' 'bentuknya apa', bentuknya ini, flashdisk."

"Tidak ada saya copy ini semua, saya ada perjanjian dengan Mas Hasto tidak boleh saya edarkan dan lain-lain apalagi meng-copy."

Connie pun mengungkapkan alasan menyerahkan dokumen rahasia tersebut.

Ia mengaku mendapatkan gelar di Rusia yang setara dengan Perdana Menteri.

Artinya Connie akan menetap lebih lama di Rusia.

"Kalau ditanya kenapa saya serahkan ke Pak Adi. Saya tidak punya akses. Kedua Ibu (Megawati) bilang ke saya untuk tidak boleh bicara sama sekali, lalu untuk apa saya pegang dokumen?"

Terakhir, Connie mengaku telah naik pangkat dari pihak kampus di Rusia yang mengharuskan dirinya menetap setidaknya hingga 2026.

"Jadi akhirnya saya harus menetap di Rusia mungkin mau jadi warga negara," terang Connie sambil tertawa.

Baca juga: Hasil Sadapan KPK, Kader PDIP Sebut Hasto Kristiyanto Talangi Dana Harun Masiku Rp 1,5 Miliar

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com dengan judul Connie Bakrie Akhirnya Serahkan Dokumen & Video Rahasia: Nomor 16 dan 7 Paling Mengerikan.
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved