Berita Kutim Terkini

KEK Maloy di Kutai Timur Dilirik Banyak Investor, Kepala DPMPTSP Ungkap Akan Proses Bentuk BUMD

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur telah dilirik banyak investor

Dok. TRIBUNKALTIM.CO
DILIRIK INVESTOR - Kepala DPMPTSP Kutim, Darsafani. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur telah dilirik banyak investor. (Dok. TRIBUNKALTIM.CO) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang berlokasi di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur telah dilirik banyak investor, baik dalam maupun luar negeri.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kutai Timur, Darsafani mengikuti jejak perkembangannya di satu tahun terakhir ini.

Mulai dari perkembangan KEK MBTK yang ia perjuangkan agar mendapatkan izin dari 3 Kementerian seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun lalu.

"Saat ini tengah berproses pembentukan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) agar Pemerintah Daerah dapat melakukan penyertaan modal, sehingga dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur," ujar Darsafani, Minggu (27/4/2025).

Bagaimana tidak, KEK MBTK yang saat ini ada, belum memiliki infrastruktur atau fasilitas yang memadai.

Baca juga: BOSF Berangkatan Orangutan ke KJ7 Kutai Timur, Awal Langkah Menuju Kebebasan

Listrik dan jaringan sudah lengkap dan aman digunakan. Sedangkan kebutuhan air bersih dan pelabuhan masih belum memadai.

Rencananya kebutuhan air akan dicover oleh Perumdam Tirta Tuah Benua (TTB) yang memanfaatkan sumber air dari Sekerat.

Seiring berjalannya waktu, KEK MBTK juga terus dilirik oleh banyak investor, mulai dari PT Palma Serasih Indonesia (PSI) yang kini sudah beroperasi.

Lalu menyusul PT PT Energi Agro Indonesia (EAI) dan  PT Anhui Guangxin Agrichemical yang mulai melakukan memorandum of understanding (MoU).

"Selain itu banyak juga yang sudah pesan lahan ke PT. MBTK, walaupun belum MoU, misalnya PT Puspa pesan 5 hektare, PT Adex 15 hektare, PT Humpuss 2 hektare akan membangun bulking minyak untuk menyuplai seluruh industri di KEK Maloy," jelasnya.

Baca juga: Kantor Samsat Induk Kutai Timur Butuh Perhatian, Gedung Retak dan Jumlah Pegawai Kurang

Tak hanya itu, ada PT IDEA yang bergerak di bidang konsultan dari Kota Bogor, ada PT Diva yang memproduksi palet dan kayu memesan 5 hektare.

"Ini juga ternyata dari DSN Group, PT Dharma Sumber Energi juga sangat berminat dari tahun 2023 sudah memasukan surat permohonan, mereka akan membangun pabrik olahan sawit seperti di Bontang," bebernya.

Akan tetapi, untuk PT Dharma Sumber Energi tengah berproses untuk memperbarui surat permhonannya yang kemudian akan dibantu fasilitasi berdiskusi dengan Bupati Kutai Timur.

"Kalau PT Dharma Sumber Energi ini akan kami upayakan, sebab mereka juga memiliki perkebunan kelapa sawit yang besar di Kutim khususnya Kecamatan Muara Wahau, Kongbeng dan sekitarnya," tegasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved