Berita Berau Terkini

Harga Emas Tembus Rp2,3 Juta, Orang di Berau Kaltim Justru Ramai Membeli

Sementara emas 24 karat berada sedikit di bawahnya, yakni Rp 2,38 juta per gram. Kenaikan ini tidak membuat minat warga Berau terhadap logam emas.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
HARGA EMAS BERAU - Masyarakat Berau yang mendatangi kantor pegadaian Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tren menabung emas di Pegadaian meningkat sejalan dengan bertambahnya harga emas. (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI) 

Selain tabungan, Pegadaian kini menyediakan fitur baru bernama Deposito Emas di aplikasi digital mereka.

Nasabah yang memiliki saldo emas bisa menguncinya dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan imbal hasil tiap bulan.

“Menariknya, deposito ini bisa dihentikan kapan saja tanpa penalti,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa kebiasaan masyarakat Berau dalam mengelola emas terlihat jelas setelah momen Lebaran.

Misalnya, sebelum Lebaran banyak yang nebus emas untuk keperluan hari raya. Setelahnya, banyak yang kembali menggadaikan emas sebagai modal usaha.

Tingginya minat warga Berau terhadap emas juga dipengaruhi oleh keyakinan bahwa harga logam mulia ini akan terus naik.

Kenaikan harga emas sendiri tak lepas dari pengaruh global. Ketidakpastian ekonomi dunia, konflik geopolitik, dan tren suku bunga rendah di sejumlah negara membuat investor global beralih ke emas sebagai aset safe haven.

Kenaikan permintaan inilah yang turut mengerek harga emas secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

“Semakin mahal, justru semakin banyak yang beli. Ini artinya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi jangka panjang semakin baik,” ujarnya.

Pegadaian berharap tren positif ini terus berlanjut. Dengan beragam kemudahan yang ditawarkan, masyarakat kini punya lebih banyak pilihan untuk mengelola dan menumbuhkan asetnya lewat investasi emas.

Salah satu nasabah Pegadaian, Nur (25), mengaku telah rutin menabung emas secara digital sejak awal 2024.

Ia menilai emas sebagai instrumen investasi yang aman dan fleksibel, apalagi bisa dimulai dari nominal kecil. 

"Saya biasanya top up tabungan emas lewat aplikasi. Karena lebih praktis, bahkan dengan Rp 10 ribu sudah bisa beli emas," ucapnya.

Oi mengatakan, kebiasaan menabung emas berawal dari keinginan mengamankan uang agar tidak cepat habis untuk kebutuhan konsumtif. 

"Kalau nabung biasa, kadang terpakai. Tapi kalau dalam bentuk emas, lebih terasa manfaatnya. Bisa disimpan jangka panjang, atau dijual saat butuh mendesak," tuturnya.

"Menabung emas digital ini cocok buat generasi muda. Tidak ribet dan hasilnya bisa untuk masa depan," tutupnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved