Berita Penajam Terkini

Menteri PKP Maruar Sirait Siapkan Desain Baru Rumah Subsidi, Targetkan 350 Ribu Unit hingga 2025

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman tengah menyiapkan desain baru untuk rumah subsidi bagi masyarakat

Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO/Biro Kompu Balai P3KP Kalimantan II
DESAIN BARU - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia, Maruar Sirait, Jumat (16/5/2025) malam. Ia  menyampaikan gagasan inovasi terhadap desain baru perumahan subsidi yang disediakan pemerintah untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini juga telah disampaikan secara langsung kepada para pengembang yang menghadiri kegiatan gala Diner HUT REI ke 53 tahun yang diselenggarakan di taman Kusuma Bangsa IKN. (TRIBUNKALTIM.CO/HO/Biro Kompu Balai P3KP Kalimantan II) 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman tengah menyiapkan desain baru untuk rumah subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh pelosok tanah air. 

Inovasi ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menjawab kebutuhan hunian layak, terjangkau, dan menarik bagi rakyat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, dalam acara gala dinner peringatan HUT ke-53 Real Estat Indonesia (REI) yang digelar di Taman Kusuma Bangsa, Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Jumat malam (16/5).

Dalam sambutannya, Maruarar menegaskan bahwa pemerintah akan menggandeng REI dalam merealisasikan pembangunan 350.000 unit rumah subsidi hingga akhir tahun 2025.

Baca juga: Menteri PKP Maruar Sirait akan Bangun Rusun Bagi Masyarakat di Ibu Kota Nusantara

Kerja sama ini diharapkan mampu mendorong percepatan penyediaan rumah bagi MBR dengan desain yang lebih modern dan efisien.

“Selama ini hanya ada satu model rumah subsidi, sehingga masyarakat dan pengembang tidak punya banyak pilihan. Kita akan hadirkan beberapa model desain agar rakyat bisa memilih sesuai kebutuhan dan pengembang punya lebih banyak alternatif,” ungkap Maruarar yang disambut tepuk tangan para pengembang properti yang hadir.

Desain baru rumah subsidi ini akan dibangun di atas lahan berukuran 30 hingga 60 meter persegi—jauh lebih kecil dari ukuran sebelumnya yang bisa mencapai 200 meter persegi.

Namun, keterbatasan lahan akan disiasati dengan model rumah dua lantai, yang dinilai lebih efisien dan ekonomis, terutama di kawasan urban dengan harga tanah yang kian tinggi.

“Contohnya tanah tak perlu besar, tapi bisa dibuat bertingkat. Kita harus menghadirkan inovasi. Tidak ada kata tidak bisa. Pengusaha properti harus kreatif, tapi tentu tetap dalam koridor aturan yang jelas dan tata kelola yang baik,” tegasnya.

Pemerintah juga mendorong REI untuk terlibat secara aktif, baik dalam proses perancangan maupun pengembangan desain hunian subsidi.

Kolaborasi ini diyakini dapat menciptakan solusi inovatif yang tidak hanya terjangkau secara ekonomi, tetapi juga memiliki daya tarik secara visual dan kenyamanan bagi penghuninya.

Lebih lanjut, Maruarar menyebutkan bahwa target pembangunan 350.000 unit rumah subsidi di 2025 dapat diperluas jika permintaan masyarakat meningkat.

“Kalau masyarakat membutuhkan lebih banyak, tentu akan kita sesuaikan. Yang penting, rumah subsidi ini layak huni, estetis, dan menjawab kebutuhan rakyat,” pungkasnya.

Baca juga: Menteri PKP Maruar Sirait Tinjau Rumah Jabatan Menteri di IKN, Pastikan Hunian Layak dan Strategis

Dia menegaskan bahwa pemerintah  komitmennya dalam menyediakan hunian yang manusiawi dan modern bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus mendorong keterlibatan sektor swasta untuk menciptakan perumahan rakyat yang berdaya saing tinggi.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved