Salam Tribun

Gratispol Pendidikan, Sudah Adilkah?

Tidak hanya untuk siswa SMA/SMK, pendidikan gratis ini berlaku hingga jentang S3. Luar biasa!

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
PEMRED TRIBUN KALTIM - Sumarsono, Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

Salah satu narasumber, yakni Rektor Universitas Balikpapan Dr Isradi Zainal yang menyinggung soal keadilan dalam program pendidikan gratis.  Menurutnya, program Gratispol Pemprov Kaltim belum adil.

Bagi Isradi, makna adil bukan sama rata, artinya pendidikan gratis diberikan kepada semua masyarakat, tanpa memandang kemampuan ekonomi dan daerah asal siswa atau mahasiswa.

Makna belum adil itu jika dalam implementasi program Gratispol terhadap daerah kota dan daerah terpencil disamaratakan.

Adil bukan berarti merata atau sama dalam segala aspek. Keadilan lebih tentang memberikan apa yang tepat dan sesuai berdasarkan kebutuhan, kontribusi, atau keadaan individu atau kelompok.

Dalam beberapa kasus, keadilan mungkin tidak selalu berarti sama rata atau sama bagi semua orang. 

Dari data “Kalimantan dalam Angka 2024” usia kuliah (19-24 tahun) menunjukkan, siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi hanya 32 persen.

Kota Samarinda dan Balikpapan mendominasi jumlah mahasiswa, sementara Kutai Barat, Mahakam Hulu tertinggal jauh dalam partisipasi pendidikan tinggi. 

Ini bukan hanya tentang sekolah tapi juga tentang keadilan kesempatan dan pemerataan layanan pendidikan.

Dalam konteks ini, sebenarnya program Gratispol hadir bak angin segar.

Namun dengan mengratiskan biaya pendidikan apakah itu cukup?. Berbagai tantangan di lapangan menunjukkan keadaan yang perlu mendapatkan intervensi dan mendesak.

Misalkan saja, belum semua daerah memiliki guru yang memadai, jumlah sekolah menengah yang minim, infrastruktur yang belum layak, transportasi dan internet yang terbatas atau perguruan tinggi yang terjangkau.

Kapasitas APBD perlu diuji, apakah cukup menopang beban besar program ini secara berkelanjutan.

Investasi terbaik bukan hanya megaproyek infrastruktur, melainkan pada pendidikan.

Dengan pendidikan gratis akan menjadi awal yang baik, namun dengan tetap memperhatikan kualitas, pemerataan dan tak kalah pentingnya adalah keberlanjutan.

Semoga program Gratispol bukan sekadar janji manis, tapi awal dari lembar baru pendidikan yang adil dan bermutu di Bumi Etam. (*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved