Berita Nasional Terkini
Wacana Pemakzulan Gibran, Rocky Gerung sebut Polemik Akun Fufufafa Jadi Kebohongan Berlapis
Wacana pemakzulan Gibran sebagai Wakil Presiden (Wapres). Rocky Gerung sebut akun Fufufafa jadi kebohongan berlapis.
TRIBUNKALTIM.CO - Di tengah desakan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka, akun Fufufafa menjadi sorotan.
Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut akun Fufufafa juga akan bergaung di tengan desakan pemakzulan Gibran yang mengemuka setelah Forum Purnawirawan TNI mengajukan surat ke DPR.
Usai surat usulan dari Forum Purnawirawan TNI, wacana pemakzulan Gibran jadi perhatian publik.
Dalam pernyataannya, awalnya Rocky Gerung menyebut bahwa isu akun Fufufafa bakal tetap bergaung di tengah masyarakat meski nanti bisa dihentikan di DPR.
Baca juga: Mahfud MD Ungkap Hal yang Bisa Jadi Pintu Masuk Pemakzulan Gibran tapi Tidak Mudah, Sebut Fufufafa
Sebab, isu tersebut berkenaan dengan konsep noblesse oblige, pepatah Prancis yang artinya, siapa pun yang mengemban jabatan atau status mulia atau luhur, wajib menunjukkan sikap dan perilaku yang mulia pula.
Rocky Gerung menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara di program Rakyat Bersuara yang diunggah di kanal YouTube Official iNews, Rabu (11/6/2025).
"Setiap kali kita buka social media, isu ini ada di situ terus dihentikan di DPR. Isu ini ada di situ terus. Kenapa begitu?" papar Rocky Gerung.
"Karena dia sudah jadi momentum, tinggal diwujudkan jadi monumen, satu langkah aja. Keburukan, dia dihitung di dalam konsep noblesse oblige," lanjutnya.
"Presiden noblesse oblige, ketua mahkamah konstitusi noblesse oblige, wakil [presiden] noblesse oblige.
Artinya dia tidak boleh menyembunyikan satu perbuatan tercela," jelas akademisi kelahiran Manado, Sulawesi Utara 20 Januari 1959 itu.
Selanjutnya, mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) ini menerangkan, persoalan Fufufafa juga tidak berkaitan dengan kapan atau di mana terjadinya.
Sehingga, bakal terus dibicarakan karena berkaitan dengan masalah etika seseorang yang menempati jabatan penting.
"Jadi, kalau baru ditemukan sekarang kalau yang kemarin dia lakukan tempus delicti-nya, lokus delicti, enggak berlaku prinsip itu di dalam kondisi noblesse oblige, nobility kemuliaan.
Orang mulia itu enggak boleh berbohong. Jadi itu prinsipnya," kata Rocky.
"Kenapa? Itu sama aja dengan ya itu barang lama? Iya tapi itu bukti baru tentang hal yang lama. Prinsip novum juga begitu," tambahnya.
Rocky Gerung menyebut, jika kasus Fufufafa yang diduga kuat milik Gibran terungkap lebih awal, maka anak sulung Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu tidak diterima di pendaftaran Calon Wakil Presiden untuk Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Bahkan, menurut Rocky Gerung, meskipun akun Fufufafa baru terungkap belakangan ini, itu bisa berarti kebohongan berlapis.
"Seandainya diketahui ketika pendaftaran bahwa itu adalah Fufufafa, pasti tidak diterima pendaftaran itu," ujar Rocky.
'"Iya. Tapi waktu itu kan enggak diketahui baru sekarang.' Loh, justru kalau sekarang maka kebohongannya berlapis. Begitu cara melihat kondisionalitasnya itu," tandasnya.
Polemik Akun Fufufafa
Sekitar akhir Agustus 2024, akun Kaskus bernama Fufufafa beredar viral dan menjadi perbincangan warganet di media sosial X (dulu Twitter).
Akun tersebut jadi sorotan lantaran beberapa kali melontarkan komentar berisi hinaan terhadap Prabowo Subianto pada 2014 dan 2019, tepatnya saat Prabowo menjadi lawan politik Jokowi di Pemilihan Presiden atau Pilpres.
Selain komentar negatif kepada Prabowo Subianto, akun Fufufafa juga sempat melayangkan komentar bernuansa pelecehan terhadap sejumlah artis.
Beberapa artis yang disinggung akun tersebut di antaranya adalah Syahrini, Cinta Laura, Nadia Mulya, dan Bella Shofie.
Akun Fufufafa pun diduga kuat milik Gibran Rakabuming Raka setelah netizen mengumpulkan sejumlah bukti dan rekam jejaknya.
Adapun Gibran sudah pernah dimintai tanggapannya mengenai akun Fufufafa oleh awak media.
Saat itu, Gibran belum dilantik sebagai Wakil Presiden RI, di mana ia mengaku tidak tahu menahu soal akun Fufufafa tersebut.
"Lha mbuh, takono sing nduwe akun (tidak tahu, tanya saja pemilik akun)," kata Gibran singkat dengan bahasa Jawa, saat menemani Respati Ardi-Astrid Widayani blusukan di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/9/2024).
Saat didesak lanjut terkait kepemilikan akun medsos Fufufafa itu, Gibran juga enggan buka suara, dikutip dari TribunSolo.com.
Sementara itu, Budi Arie Setiadi saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika RI (Menkominfo) menegaskan, akun Fufufafa bukanlah milik Gibran.
"Bukan, bukan, itu upaya adu domba," ujar Budi Arie singkat saat di kawasan Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Meski demikian, Budi mengaku belum mengetahui siapa pemilik akun tersebut.
"Ya mana saya tahu," lanjutnya.
Enam bulan setelah Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Wakil Presiden RI, akun Fufufafa masih terus disinggung.
Khususnya, dalam surat dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang meminta pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Adapun kontroversi akun Fufufafa disentil lantaran berkaitan dengan moral dan etika Gibran.
"Dari kasus tersebut, tersirat moral dan etika Sdr. Gibran sangat tidak pantas dan tidak patut untuk menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia," demikian isi surat tersebut, diwartakan Kompas.com.
Sebagai informasi, surat dari Forum Purnawirawan TNI yang telah dikirim ke pimpinan DPR, MPR, dan DPD RI tersebut bertanggal 26 Mei 2025.
Surat ini ditandatangani oleh empat purnawirawan jenderal TNI, yakni Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.
Sentil Sekjen Gibranku
Pengamat politik Rocky Gerung menyentil Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gibranku, Pangeran Mangkubumi, di tengah desakan pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) ini menyindir PSI yang image-nya partai anak muda, tetapi calon ketua umumnya orang tua.
Sebagai informasi, ayah Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), digadang-gadang akan ikut maju ke bursa pemilihan calon ketua umum PSI yang baru.
Bahkan, PSI sudah mengaku akan menyambut terbuka jika Jokowi ikut kontestasi tersebut.
Sindiran Rocky menanggapi pernyataan Pangeran Mangkubumi yang menyebut usulan Forum Purnawirawan TNI untuk memakzulkan Gibran sebagai sesuatu yang kosong dan tidak ada substansinya.
Hal ini disampaikan Rocky Gerung saat menjadi tamu di tayangan Rakyat Bersuara yang diunggah di kanal YouTube Official iNews, Rabu (11/6/2025).
"Kan di kepalamu tadi, begitu banyak hal yang Anda [Pangeran Mangkubumi] anggap enggak penting itu.
Karena yang paling penting adalah titipkan bangsa ini pada anak muda tuh. Anak muda itu berkumpul di PSI, tempatnya Ade [Armando]. Isinya orang tua dan yang akan jadi ketua orang tua," ucap Rocky dengan senyum sinis.
"Coba bersihkan tuh cara berpikirnya," jelasnya.
Ada yang Baca Pakai Kuping
Kemudian, Rocky Gerung menyebut dirinya-lah yang mendorong dibentuknya PSI dan dirinya pula-lah yang menulis jurnal pertama partai tersebut dengan judul Arah Generasi.
Ia pun menyindir Pangeran Mangkubumi yang ternyata hanya mendengar, tetapi tidak membaca jurnal tersebut.
"Saya yang pertama kali justru mendorong si Raja Juli, mendorong Grace Natalie untuk memastikan bahwa partai ini akan jadi partai ideologis in optima forma.
Sebelum dia jadi PSI, saya ngajar di situ," papar Rocky.
"Tanya Ade, Anda lihat jurnal PSI pertama, yang nulis saya, judulnya Arah Generasi. Baca enggak? Baca enggak? Anda baca, Anda baca tulisan saya di situ," tanya Rocky pada Pangeran.
"Saya mendengar ya. Saya mendengar, tapi saya tidak [membaca]," jawab Pangeran.
"Oke. Ada yang membaca dengan kuping rupanya," sahut Rocky.
Rocky menjelaskan alasan di balik jurnal tersebut, bahwa dirinya ingin PSI sebagai wadah kaum muda untuk berpolitik agar memiliki arah dan jalan pikiran, bukan diarahkan oleh pihak tertentu, terutama orang tua yang akan memimpin partai tersebut.
"Itu baca tuh. Saya tuliskan di situ argumen mengapa PSI harus jadi Arah Generasi, bukan diarah-arahkan. oleh pemodal, oleh bapaknya tuh," papar Rocky.
"Itu maksudnya memihak pada sesuatu, berpihak pada jalan pikirannya. Saya enggak pernah berpihak pada siapa-siapa.
Saya berpihak pada jalan pikiran di dalam urusan publik," tandasnya.
Baca juga: Polemik Jejak Digital Gibran, Akun Fufufafa Disinggung di Usulan Pemakzulan dan Unfollow Akun Judol
(Tribunnews.com/Rizki A.)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Pemakzulan Gibran, Rocky Gerung Singgung PSI, Sindir Sekjen Gibranku: Baca Pakai Kuping dan Soal Pemakzulan Gibran Rakabuming, Rocky Gerung Sebut Polemik Fufufafa Jadi Kebohongan Berlapis
Blak-blakan Mahfud MD Beber Pemakzulan Wapres tak Perlu Sepaket sama Presiden, Gibran dalam Masalah? |
![]() |
---|
Mantan Ketua MK Ungkap Alasan Prabowo Lindungi Anak Jokowi, Wacana Pemakzulan Gibran Bakal Kandas |
![]() |
---|
Purnawirawan TNI Kirim Surat Pemakzulan Gibran ke DPR, Pengamat: Agar Tidak Jadi Isu Liar |
![]() |
---|
Beda Pandangan Rocky Gerung dan Jokowi soal Usul Pemakzulan Gibran Sepaket atau Tidak dengan Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.