DPRD Minta Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda Tuntas Tahun Ini, Soroti Aspek Keselamatan

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Proyek revitalisasi Pasar Pagi Samarinda Tahap II terus berjalan dan saat ini telah mencapai progres fisik sebesar 64 persen. Dengan anggaran senilai Rp148 miliar, proyek ini menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Namun, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, memberikan sejumlah catatan penting agar revitalisasi tersebut benar-benar tuntas tepat waktu dan tidak mengabaikan aspek keselamatan serta kelayakan lingkungan.

“Kita lihat kemarin progresnya sudah bagus. Kami juga telah diberikan penjelasan, untuk kelengkapan semua sudah datang. Artinya seperti lift, eskalator, dan lainnya sudah ada, tinggal instalasi saja. Mudah-mudahan bisa segera tuntas,” ujar Deni.

Ia menekankan pentingnya penyelesaian revitalisasi tahun ini agar para pedagang lama dapat kembali menempati kios mereka dan tidak kehilangan sumber penghasilan di tahun depan.

“Kita tidak ingin para pedagang yang sebelumnya menempati Pasar Pagi tidak bisa berjualan lagi di tahun depan,” tegasnya.

Baca juga: DPRD Jadwalkan Inspeksi ke Pasar Pagi di Samarinda Kaltim untuk Pastikan Sesuai Rencana

Politikus Partai Gerindra ini berharap bahwa pembangunan dapat dituntaskan sebelum bulan Ramadan atau Idulfitri 2026, sehingga pemanfaatan kios dapat segera dilakukan.

Penempatan pedagang pun diharapkan berjalan tertib setelah proyek diserahterimakan dari Dinas PUPR ke Dinas Perdagangan (Disdag) sebagai pengelola.

“Dan mudah-mudahan setelah Dinas PUPR menyelesaikan segmen dua dan diserahkan kepada Disdag (Dinas Perdagangan) selaku pengelola, nanti ke depannya juga sudah bisa membagi sesuai peruntukkannya sehingga di tahun depan bisa terealisasi,” lanjutnya.

Selain menyoroti aspek progres dan jadwal penyelesaian, Deni juga menilai revitalisasi Pasar Pagi sebagai salah satu kebanggaan Kota Samarinda. Ia menilai transformasi pasar dari kondisi kumuh menjadi bangunan yang modern dan higienis merupakan langkah positif yang patut diapresiasi.

“Tapi kita ingin perawatannya juga nanti baik. Ini milik warga Samarinda juga. Kita ingin bukan hanya pemerintah saja yang menjaga, tapi warga Samarinda sepenuhnya menjaga supaya Pasar Pagi ke depan betul-betul menjadi ikonik Kota Samarinda,” ucapnya.

Baca juga: Revitalisas Pasar Pagi Samarinda Masuk Tahap Akhir, Ditarget Serah Terima ke Pemkot Bulan Oktober

Namun, ia juga memberikan catatan tegas kepada kontraktor terkait aspek keselamatan bangunan. Merujuk pada insiden kebakaran di salah satu pusat perbelanjaan besar di Samarinda beberapa waktu lalu, Deni mengingatkan agar sistem mitigasi kebakaran di Pasar Pagi benar-benar diperhatikan dan disiapkan dengan standar tinggi.

“Kita tidak mau terulang di Pasar Pagi dan itu prinsip—seperti sprinkler, jalur evakuasi, hydrant, alat fire alarm,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta perhatian serius terhadap pengelolaan limbah, khususnya dari area los basah yang menghasilkan limbah organik dan berbau.

Ia menegaskan bahwa sistem IPAL (Instalansi Pengelolaan Air Limbah) harus dipastikan berfungsi maksimal dan sesuai kaidah hukum lingkungan sebelum pasar kembali difungsikan.

“Kami ingin mereka memproteksi limbah, termasuk simulasi penanganan limbah dan pembuangan dan pengolahan limbah. Nanti saat komisioning kami akan datang dan memastikan bahwa IPAL ini berjalan sesuai kaidah hukum lingkungan yang kita ketahui bersama,” tutup Deni. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.