Liputan Khusus
Sejarah Chromebook, Dibuat Google untuk Atasi Lemot Pada Komputer, di Indonesia Jadi Ladang Korupsi
Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) masih terus bergulir.
Diketahui, Kabupaten Kutai Timur mendapat bantuan Chromebook berbagai merek dari Kemenristek yang disalurkan kepada 73 sekolah pada tahun 2021 lalu.
Salah satu penerima bantuan tersebut yakni SDN 006 Sangatta Utara.
Hal itu disampaikan oleh Kepala SDN 006 Sangatta Utara, Sukarmi bahwa pihaknya mendapat bantuan chromebook bermerek Axioo sebanyak 15 unit pada tahun 2021.
"Dengan adanya Chromebook ini sebenarnya sangat membantu sekali, karena kami belum punya itu, sangat berguna untuk anak-anak, kalau guru kan ada laptop masing-masing," ujar Sukarmi, Rabu (16/7).
Pasalnya, Chromebook di SDN 006 Sangatta Utara digunakan sebagai fasilitas Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk para siswa sehingga di dalamnya terdapat akun guru dan siswa.
Akan tetapi, karena jumlahnya hanya 15 unit, saat dilakukan ANBK diatur dengan dua sesi, setiap sesinya terisi 15 siswa.
Sejauh ini, penggunaan Chromebook bantuan Kemenristek RI sangat maksimal sebagai ANBK hingga kegiatan belajar dan mengajar (KBM).
Akan tetapi, hingga saat ini, Chromebook bantuan Kemenristek tahun 2021 lalu telah rusak satu unit
sehingga tidak dapat digunakan lagi.
"Dari 15 unit, ada satu unit yang rusak tidak bisa menyala, kalau yang lainnya masih aman, tapi kalau dibandingkan dengan laptop masih cepat laptop ya," jelasnya.
Lebih jauh, saat penyerahan Chromebook tahun 2021, SDN 006 Sangatta Utara didatangi para pejabat.
Lalu, setelah satu tahun kemudian datang lagi beberapa orang dari Pemerintah Pusat, bilangnya memonitoring penggunaan Chromebook," imbuhnya.
Baca juga: SMP Negeri 21 Balikpapan Terima 63 Unit Laptop Chromebook, Seluruh Perangkat Berfungsi dengan Baik
Dalam pantauan Tribun Kaltim, 14 unit chromebook yang masih normal diletakkan di atas meja laboratorium komputer dengan dimasukkan dalam kardus pembungkus, sedangkan satu unit yang rusak dibiarkan terbungkus sterofoam pelindung dan tergeletak di atas meja.
Saat dinyalakan, prosesnya juga tidak memakan waktu yang lama. Kondisi keyboardnya masih normal.
"Intinya masih digunakan sampai sekarang," imbuhnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Situs Sejarah Kaltim Disiapkan Jadi Destinasi Wisata Edukasi, Masterplan Terpadu Belum Ada |
![]() |
---|
7 Situs Sejarah Kemerdekaan yang Jadi Cagar Budaya di Kaltim, Kendala Pelestarian: Anggaran dan SDM |
![]() |
---|
Runtuhnya Kerajaan Berau Akibat Politik Adu Domba, Melahirkan Kesultanan Gunung Tabur dan Sambaliung |
![]() |
---|
Sumpit Jadi Senjata Usir Belanda, Jejak Sejarah Masyarakat Paser dan Berau Lawan Penjajah |
![]() |
---|
Menyusuri Bunker Jepang di Manggar Baru Balikpapan, Menyimpan Bisik dari Masa Lalu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.