Berita Samarinda Terkini

Akademisi Unmul Samarinda Nilai Fenomena Bendera One Piece Simbol Kritik Masyarakat 

Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Saipul Bahtiar ikut mengamati fenomena bendera One Piece.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Saipul Bahtiar dan foto bendera One Piece. Kali ini Saipul Bahtiar ikut mengamati fenomena bendera One Piece, Sabtu (2/8/2025). Bendera hitam Jolly Roger, dengan ciri khas tengkorak yang mengenakan topi jerami punya makna tersendiri. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS) 

Untuk diketahui Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, menyebut fenomena ini sebagai upaya memecah belah bangsa.

Lebih ekstrim lagi, anggota MPR RI Firman Soebagyo menganggap ini sebagai bagian makar dan mesti ditindak tegas.

Sejauh pemahaman Saipul, rakyat tetap mencintai NKRI. 

Fenomena yang ramai terkini, merupakan bentuk kepedulian terhadap pemerintah, dan protes tersebut disuarakan melalui simbol bendera One Piece.

Saipul bersaran dan mendorong pemerintah agar merespons fenomena ini dengan sikap positif, bukan sebaliknya.

Reaksi yang positif dari pemerintah sangat diperlukan, baik presiden maupun kepala daerah.

Bendera One Piece bisa dimaknai sebagai salah satu bentuk kritik terhadap pemerintah. 

"Sehingga pemerintah dapat memberikan penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan mereka,” ungkapnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved