Panjang film ini sekitar satu jam atau sama dengan masa putar film produksi Hollywood saat itu.
Film yang diputar perdana di Bandung pada 31 Desember 1926 di bioskop Elita ini tergolong sukses.
Film ini diputar hingga 6 Januari 1927 bioskop Elite (Majestic) dan Oriental.
Dalam iklannya, pemutaran perdana itu dipersembahkan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda ACD de Graeff (1926-1931).
Belakangan legenda itu juga difilmkan ulang, masing-masing tahun 1952 oleh Touw Film dan tahun 1983 oleh Inem Film.
Selain itu, banyak pertunjukan yang menampilkan cerita ini dalam drama atau panggung ketoprak.
Baca juga: SEJARAH HARI INI: Pele Gantung Sepatu dari Sepak Bola, Kehebatannya Terus Dikenang hingga Kini
Baca juga: SEJARAH HARI INI: 19 September Stadion San Siro Markas Kebanggan AC Milan dan Inter Milan Diresmikan
Baca juga: SEJARAH HARI INI: GAM dan RI Berdamai Lewat Perjanjian Helsinki, Perundingan Sampai 5 Putaran
Baca juga: SEJARAH HARI INI: 74 Tahun Lalu, Hariyono Tertembak Setelah Robek Bendera Belanda di Hotel Yamato
Sesosok Loetoeng Kasaroeng mempu mengambil hati dari produser.
Saat ini, cerita rakyat ini banyak muncul dalam buku ataupun televisi Indonesia.
Bahkan, cerita ini ditulis oleh seniman Belanda Tilly Dalton dan bukunya disumbangkan kepada KITLV di Leiden, Holland. (*)