TRIBUNKALTIM.CO - Luhut Binsar Pandjaitan punya rencana datangkan dokter asing ke Indonesia, tujuannya sederhana, devisa.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana menghadirkan wisata medis kelas internasional di Indonesia.
Selain membangun fasilitas kesehatan internasional, untuk mewujudkan hal tersebut dokter asing dari luar negeri pun akan didatangkan.
Diketahui, sejauh ini warga kelas atas Indonesia banyak memilih pengobatan ke luar negeri.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan saat ini pemerintah sedang mengkaji rencana pembangunan industri wisata medis (medical tourism) di Indonesia.
Wisata medis merupakan perjalanan yang dilakukan untuk mendapatkan layanan kesehatan, kebugaran, serta penyembuhan di negara tujuan.
• Densus 88 Tangkap Ummu Syifa, Istri Bos Teroris Kelompok Mujahid Poso Ali Kalora, Terkenal Sadis
• Protokol Kesehatan eks Panglima TNI CS di Deklarasi KAMI Disorot Satgas Covid-19, Jajaran Anies Bela
• Hasil Semifinal Liga Champions PSG vs RB Leipzig, Neymar Dkk Pesta Gol dan Cetak Sejarah Baru Klub
• Danjen Kopassus Bongkar Kejinya Kelompok Mujahid Ali Kalora, Poso, Semua Jasad Korban Memilukan
Pengembangan wisata medis bertujuan untuk dapat meningkatkan akses pelayanan kesehatan untuk rakyat Indonesia dan meningkatkan kemandirian bangsa dalam bidang kesehatan.
"Berdasarkan data yang dirilis PwC, Indonesia merupakan negara asal wisatawan medis dengan jumlah 600 ribu orang di tahun 2015, terbesar di dunia," kata Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara, Rabu (19/8/2020).
"Umumnya pasien memilih perawatan medis ke luar negeri dengan alasan kurang mampunyai layanan medis domestik untuk menyembuhkan penyakit-penyakit khusus," kata dia lagi.
Jodi menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara di Asia seperti Thailand, Singapura, India, Malaysia, dan Korea Selatan sedang mengembangkan wisata medis.
Pada 2016, Thailand mencatatkan jumlah wisatawan medis mencapai 2,29 juta orang dengan nilai pasar mencapai 6,9 miliar dolar AS.
Berdasarkan data yang dirilis Indonesia Services Dialog (ISD), setiap tahun orang Indonesia mengeluarkan uang yang nilainya cukup fantastis untuk mendapatkan layanan kesehatan di luar negeri.
Oleh karena itu, menurut Jodi, pengembangan wisata medis di Indonesia menjadi sangat realistis dan menguntungkan jika melihat angka tersebut.
Selain itu, jumlah wisata medis secara global juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Jika Indonesia mengembangkan industri wisata medis ini, akan banyak dampak positif yang akan dirasakan.
"Misalnya diversifikasi ekonomi, menarik investasi luar negeri, penyediaan lapangan pekerjaan, pembangunan industri layanan kesehatan di Indonesia.
Serta menahan laju layanan kesehatan agar tidak mengalir ke negara-negara yang lebih sejahtera," ujar Jodi.
"Untuk mendukung industri tersebut, dukungan pemerintah sangat diperlukan melalui promosi masif serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya," tambah dia.
Jodi menambahkan, wacana untuk membangun rumah sakit internasional dan mendatangkan dokter spesialis dari luar negeri adalah bagian dari kerangka untuk menyiapkan industri wisata medis tersebut.
Namun, rincian lebih jauh mengenai hal tersebut akan terus dikaji secara mendalam dan akan terus dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait, serta organisasi yang terkait, seperti Ikatan Dokter Indonesia ( IDI).
"Nantinya, dokter asing yang datang hanyalah dokter spesialis yang memang belum ada di Indonesia, dan mereka harus tandem dengan dokter-dokter kita.
• Acara Najwa Shihab, Ridwan Kamil Bikin Pantun Buat Ganjar dan Anies, Ada Nama Luna Maya-Aura Kasih
Jadi bukan sembarangan mendatangkan dokter dari luar," ungkap Jodi.
Menurut dia, dengan adanya dokter asing yang praktik di Indonesia bisa mengurangi angka WNI yang berobat ke luar negeri sehingga memboroskan devisa negara.
"Jadi orang Indonesia bisa mendapat pelayanan medis yang lebih baik, dan wisatawan luar negeri juga bisa lebih banyak yang datang ke sini untuk berobat.
Harapan Pak Menko Luhut ( Luhut Binsar Pandjaitan) sederhana, jangan sampai devisa kita terus menerus keluar," terang Jodi.
Jodi menambahkan kerja sama bisa dilakukan dengan rumah sakit dari negara-negara yang memiliki banyak wisatawan di Indonesia, seperti misalnya Australia yang banyak wisatawannya di Bali.
"Pemerintah akan berperan untuk melakukan promosi secara masif dan juga penyediaan fasilitas pendukung dan insentif yang diperlukan untuk terwujudnya industri baru tersebut," pungkas Jodi.
Buka Wisata Bali
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi dengan mulai membuka destinas-destinasi wisata, salah satunya Bali.
• Curhat Dokter Positif covid-19 Viral di Twitter, Kesal Rasakan Gejala Spesifik Infeksi Virus Corona
• Kabar Terbaru, Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri, Batal Cair Awal Agustus, Tunggu Tjahjo Kumolo dan Jokowi
• Sama-sama Prank Sampah, Ini Perbedaan Mencolok Konten Youtuber Edo Putra dengan Ferdian Paleka
• Dikabarkan Dekat dengan Djoko Tjandra Hingga Disorot Mahfud MD, Harta Jaksa Wanita Ini Tak Main-Main
Baru-baru ini, pemerintah mengenalkan Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Bali dan pariwisata adalah dua entitas yang saling melekat dan tak terpisahkan.
"Sekarang kita melihat bahwa sudah waktunya ekonomi ini mulai dipulihkan.
Hari ini adalah yang menurut saya merupakan hari yang bersejarah.
Kita membuka Bali ini bukan asal dibuka," tegas Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangannya.
Menurut dia, pembukaan Bali sebagai destinasi utama di Indonesia sudah lewat kajian matang.
Dalam hal ini didasarkan pada angka penularan, kesembuhan, dan kemarin yang relatif masih terkendali di Bali.
"Semua itu berangkat daripada berapa jumlah yang infeksi, berapa jumlah yang sembuh berapa tadi mortality rate-nya.
Nah itu menjadi acuan, apakah dia masuk zona merah, apa kuning atau hijau.
Bali ini menurut saya beberapa daerah sudah banyak yang hijau, ada masih yang kuning tapi tidak ada yang merah," kata dia.
• Ahok Memaafkan, Tapi Duo Penghina Gigit Jari, BTP Singgung Soal Pelakor, Anak Haram dan Ibu Kandung
• Beredar Video Sapi Kurban Lepas dan Bikin Takut Warga Sampai Panjat Pohon, Disebut Lokasi di Kubar
Namun, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyebutkan bahwa kemungkinan Provinsi Bali akan ditutup jika terdapat lokasi yang menjadi zona merah.
“Jadi kerja sama kita itu penting. Jadi tidak boleh satupun merasa diri paling penting dalam masalah ini.
Kita harus team work menyelesaikan ini.
Masalah kesehatan ini penting, oleh karena itu protokol kesehatan jangan sampai ditawar-tawar," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kita semua harus bahu-membahu untuk menegakkan disiplin ini.
Tanpa disiplin ini tadi, covid-19 tidak /akan terkendali dan akan berdampak bagi ekonomi," kata dia lagi.
• Jenderal Eks Ajudan Jokowi Berhasil Tangkap Djoko Tjandra, Listyo Sigit Disebut Layak Jadi Kapolri
• Bukti Nella Kharisma Sudah Ngebet Nikah Dibocorkan Kakak, Dory Harsa Bereaksi Seolah-Olah Jadi Calon
• Penghina Ahok di Instagram Bisa Lolos Jerat Hukum, Polda Metro Jaya Sebut Terancam 4 Tahun Penjara
Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan oleh pemerintah.
Hal itu dikarenakan penerimaan negara melalui pariwisata sangat tinggi, selain juga dapat menciptakan lapangan kerja.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), 60 persen wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berwisata ke Bali.
Pariwisata Bali juga menyumbang 28,9 persen devisa pariwisata nasional, yakni sebesar Rp75 triliun.
"Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya, bahwa kami harus tangani pariwisata ini dengan benar.
Nah untuk itu ada dua kunci yang menurut saya harus kita perhatikan, yaitu penanganan covid-19 dan penanganan ekonomi," tambah Luhut.
Menurut dia, penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi harus berjalan beriringan.
Karena penanganan covid-19 yang benar tentu akan memberikan stimulus yang baik pula bagi perkembangan ekonomi Indonesia.
Mantan Menko Polhukam itu menuturkan pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang sangat komprehensif dalam penanganan covid-19 ini.
• Soal Masa Depan Ibrahimovic dan Donnarumma, Direktur Olahraga AC Milan Akhirnya Angkat Bicara
• Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 1 Agustus 2020, Aries Ada Baiknya Minta Maaf, Pisces Sedang PDKT
• Gubernur Kepri Positif Covid-19 Usai Dilantik Jokowi, Ajudan Sempat Demam, Ini Titik Penularannya
"Jadi saya ingin menginformasikan sekarang hampir semua sektor itu tertangani dengan baik, program-program bantuan, program-program stimulus itu dilakukan dengan baik," ujar dia.
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi saat ini memang menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata, tak terkecuali Bali.
BPS menyebutkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara pada Mei 2020 turun hingga 86,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
Bank Indonesia juga mencatat bahwa realisasi devisa pariwisata pada Mei 2020 mengalami kontraksi hingga -97,3 persen (year on year).
(*)