Pilpres 2024

Sayangkan Kubu AMIN dan Ganjar Terus Gaungkan Kecurangan Pemilu 2024, Demokrat: Tapi Tidak Ada Bukti

Elite Demokrat menduga ada maksud lain dari kubu Aneis-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD terus menggaungkan kecurangan Pilpres 2024.

Tangkap layar kanal YouTube KPU/Tribunnews.com/Jeprima
Kolase foto Anies-Muhaimin (AMIN) dan Ganjar-Mahfud MD. Sayangkan Kubu AMIN dan Ganjar Terus Gaungkan Kecurangan Pemilu 2024, Demokrat: Tapi Tidak Ada Bukti 

TRIBUNKALTIM.CO - Elite Demokrat menduga ada maksud lain dari kubu Aneis-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD terus menggaungkan kecurangan Pilpres 2024.

Demokrat menyebut dua kubu tersebut ingin mendegradasi hasil Pilpres 2024 dengan terus gaungkan kecurangan.

Hal ini diungkapkan Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron.

Partai Demokrat menyayangkan kubu calon presiden (capres) 01, Anies Baswedan dan 03, Ganjar Pranowo terus-menerus menggaungkan pemilu curang pada Pilpres 2024 saat ini.

Akan tetapi, mereka dianggap tidak bisa membuktikan kecurangan tersebut.

Baca juga: Tak Hanya Gugatan Timnas AMIN dan Ganjar-Mahfud, MK Terima Hampir 300 Perkara Sengketa Pemilu 2024

Baca juga: Upaya Timnas AMIN dan Ganjar-Mahfud Menangkan Gugatan di MK, Siapkan Saksi Kapolda, Lurah hingga ASN

Baca juga: Gugatan Timnas AMIN Diprediksi Tidak akan Dikabulkan MK, Pengamat: Harusnya Walkout sejak Awal

Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan hak para peserta Pemilu.

Hal tersebut memang diatur oleh konstitusi.

"Menjadi hak peserta pemilu untuk menggunakan kanal pengaduan yang diatur dalam undang-undang, apakah melalui Bawaslu, Gakumdu, maupun penyelesaian sengketa di MK sepanjang memiliki data dan fakta kebenaran," ucap Herman saat dikonfirmasi, Minggu (24/3/2024).

Namun, Herman menyayangkan jika kubu Anies maupun Ganjar hanya menggaungkan adanya kecurangan pemilu, tetapi tidak bisa membuktikan.

"Yang disayangkan jika hanya membangun narasi, opini, dan cenderung fitnah yang terus digaung-gaungkan seolah-olah ada kecurangan tetapi tidak ada bukti," katanya.

Diketahui Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024, sebagaimana keputusan hasil rekapitulasi perolehan suara tingkat nasional Pilpres 2024 pada Rabu, 20 Maret 2024.

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Prabowo-Gibran berhasil mengungguli kandidat lainnya dengan meraih 96.214.691 suara.

Kemudian pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di urutan kedua dengan 40.971.906 suara dan pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi buncit dengan hanya mendapat 27.040.878 suara.

Herman menduga kubu Ganjar dan Anies menggaungkan pemilu curang hanya ingin mendegradasi hasil Pemilu 2024.

"Kebenarannya dengan maksud mendelegitimasi dan mendegradasi hasil pemilu. Bahkan berupaya menurunkan derajat kesungguhan dan idealisme rakyat dalam menyalurkan pilihannya kepada pasangan 02," pungkasnya.

Baca juga: Jadwal Sidang Gugatan Timnas AMIN dan Ganjar-Mahfud di Mahkamah Konstitusi, Putusan MK di Hari Ke-14

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved