Berita Pemkot Bontang

Pemkot Bontang Dorong Sekolah Jadi Pusat Pelestarian Budaya Lokal dan Pembentukan Karakter

Pemkot Bontang berkomitmen menjadikan sekolah sebagai pusat pelestarian budaya dan pembentukan karakter pelajar

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
HO Prokopim
PEMKOT BONTANG - Walikota Bontang Neni Moerniaeni saat menghadiri acara Bulan Bahasa, di SMPN 7, Kamis (30/10/2025). (HO Prokopim) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang berkomitmen menjadikan sekolah sebagai pusat pelestarian budaya dan pembentukan karakter pelajar. 

Pesan itu disampaikan Walikota Neni Moerniaeni saat menghadiri peringatan Bulan Bahasa di SMPN 7 Bontang, Kamis (30/10/2025).

Neni Moerniaeni mengapresiasi kreativitas para pelajar sekolah tersebut yang mengemas kegiatan Bulan Bahasa, meriah dengan pameran kuliner nusantara, pertunjukan seni, dan busana adat itu.

Baca juga: Kartu Bontang Pintar Segera Bergulir 2026, Disdik Siapkan Data 29 Ribu Penerima

Ia menilai semangat tersebut sejalan dengan visi Pemkot Bontang untuk menumbuhkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan bangga terhadap budaya bangsa.

“Sekolah harus menjadi pusat pembinaan moral dan pelestarian budaya. Dari sini lahir generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga tahu jati dirinya sebagai anak bangsa,” ujarnya.

Neni menegaskan, pemerintah daerah akan terus mendorong sekolah-sekolah agar tidak hanya berfokus pada prestasi akademik, tetapi juga penguatan nilai-nilai karakter dan kebangsaan melalui kegiatan berbasis budaya lokal.

“Pendidikan itu bukan sekadar angka di rapor, tapi bagaimana anak-anak memahami akar budaya dan belajar menghargai perbedaan,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala SMPN 7 Bontang, Nor Hayati, menjelaskan kegiatan Bulan Bahasa menjadi agenda rutin tahunan sekolah dengan tema berbeda setiap tahun. 

Tahun ini, tema “Nusantara” dipilih untuk menanamkan kecintaan terhadap keberagaman budaya Indonesia.

“Kami ingin anak-anak belajar mencintai budaya sendiri, mengenal kuliner khas daerah, pakaian adat, serta karya sastra dari berbagai suku bangsa di Indonesia,” jelasnya.

Suasana kegiatan berlangsung semarak. Siswa tampil mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah dan memperkenalkan aneka makanan tradisional khas nusantara. 

Pertunjukan tari, musik daerah, hingga lomba literasi turut menambah semangat kebersamaan.

Neni berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut agar sekolah-sekolah menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai cinta tanah air dan menjaga kekayaan budaya bangsa.

“Kalau semangat ini terus dijaga, Bontang bukan hanya dikenal sebagai kota industri, tapi juga kota yang berkarakter dan berbudaya,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved