Berita Pemkot Bontang

Pemkot Bontang Tawarkan 4 Kawasan Wisata Unggulan kepada Investor

Pemkot Bontang resmi merilis 4 kawasan wisata unggulan yang siap dikembangkan bersama investor nasional maupun internasional.

HO/DPMPTSP BONTANG
TAWARKAN INVESTOR - Kawasan Desa Wisata Malahing di Bontang yang ditawarkan kepada investor untuk dikembangkan homestay, seafood center, dan sentra kerajinan UMKM berbasis budaya lokal. (HO/DPMPTSP BONTANG). 

Ringkasan Berita:
  • Pemkot Bontang rilis empat kawasan wisata unggulan hasil kajian potensi investasi 2025 bersama Unmul.
  • Kawasan prioritas meliputi Mangrove Bontang Kuala, Pulau Beras Basah, Pulau Tihi-Tihi, dan Desa Wisata Malahing.
  • Bontang siap jadi magnet investasi hijau dengan kemudahan perizinan dan dukungan UMKM kreatif.

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang resmi merilis 4 kawasan wisata unggulan yang siap dikembangkan bersama investor nasional maupun internasional.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi membuka peluang investasi besar di sektor wisata edukatif dan ekowisata pesisir.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, mengatakan program tersebut merupakan hasil Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Bontang 2025, yang digarap bersama Universitas Mulawarman diketuai
Tim Kajian sekaligus Koordinator Program Doktor Ilmu Ekonomi, Rachmad Budi Suharto.

“Bontang membuka pintu lebar bagi investor yang ingin berinvestasi di sektor wisata ramah lingkungan dan edukatif,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Kampung Wisata Bontang Kuala Ramai Dikunjungi saat Libur Lebaran, Pedagang: Tidak Ada Pengaruhnya

Aspiannur menjelaskan hasil kajian tersebut menetapkan empat kawasan wisata prioritas yang dinilai paling potensial dikembangkan melalui skema investasi publik-swasta (PPP):

Pertama, Hutan Mangrove Bontang Kuala – Eco-EduPark mangrove dengan skybridge, menara pandang, galeri konservasi, dan eco-café berbasis konservasi.

Kedua, Pulau Beras Basah – Eco-resort, family beach park, dan fasilitas wisata energi surya; ikon wisata utama Bontang dengan pasir putih dan laut jernih.

Ketiga, Pulau Tihi-Tihi – Snorkeling area, marine EduPark, serta konservasi karang berbasis masyarakat.

Ke-empat, Desa Wisata Malahing & Bontang Kuala – Floating homestay, seafood center, dan sentra kerajinan UMKM berbasis budaya lokal.

Baca juga: Revitalisasi Kampung Wisata Bontang Kuala Berlanjut, Diusulkan Rp 6 Miliar Lengkapi Fasilitas

Menurutnya ke-empat kawasan tersebut mengusung konsep berbeda, namun memiliki tujuan yang sama mendorong pariwisata ramah lingkungan, sekaligus memberdayakan masyarakat pesisir.

Lebih lanjut pemerintah, sambungnya, menjamin menyiapkan sejumlah kemudahan bagi investor yang berkomitmen pada prinsip hijau dan inklusif.

“Kami menyediakan lahan strategis, pendampingan perizinan cepat, serta insentif fiskal bagi investor yang berorientasi pada teknologi dan keberlanjutan,” terangnya.

Selain pengembangan kawasan wisata, Pemkot juga mendorong kolaborasi dengan pelaku ekonomi kreatif lokal.

Baca juga: Renovasi Pelataran Kampung Wisata Bontang Kuala Hampir Rampung, Ditargetkan Selesai 13 Desember

Produk kuliner laut, kerajinan logam, seni digital, hingga desain suvenir akan menjadi bagian dari ekosistem wisata terpadu.

Di dalam kawasan EduPark misalnya, akan dibangun Creative Hub sebagai ruang promosi dan pemasaran bagi produk UMKM agar dapat menembus pasar nasional.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved