DPRD Balikpapan Soroti Risiko Banjir dan Longsor, Dorong Penguatan Literasi Kebencanaan

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Upaya penguatan literasi dan edukasi kebencanaan menjadi fokus penting dalam mitigasi bencana di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur di tengah meningkatnya potensi ancaman hidrometeorologi.

Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi, menyampaikan bahwa kesiapsiagaan masyarakat perlu ditingkatkan secara menyeluruh melalui edukasi, mitigasi, dan sosialisasi yang dilakukan secara berkelanjutan.

Ia menilai bahwa masyarakat harus memahami langkah-langkah penyelamatan diri serta mengetahui risiko bencana yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar.

Menurutnya, peningkatan literasi kebencanaan menjadi penting karena perubahan iklim yang tidak menentu berdampak pada frekuensi dan intensitas bencana.

Baca juga: DPRD Balikpapan: Efisiensi Anggaran Jangan Matikan Ekonomi Hotel

Sehingga masyarakat tidak boleh dalam posisi tidak siap.

"Ngeri sekali bencana-bencana yang terjadi, baik angin, air, longsor, maupun kebakaran, sehingga literasi kebencanaan ini harus terus diperkuat," ujar Iwan. 

Ia menjelaskan bahwa Balikpapan memiliki wilayah yang kerap mengalami banjir seperti Damai dan Batu Ampar, selain juga menghadapi ancaman tanah longsor dan kebakaran yang memerlukan penanganan terpadu.

Iwan menilai bahwa pelaksanaan kegiatan kesiapsiagaan yang melibatkan berbagai unsur merupakan langkah positif dalam memperkuat kemampuan masyarakat menghadapi kondisi darurat.

Ia juga menekankan perlunya memperluas jangkauan literasi kebencanaan hingga tingkat kelurahan agar informasi dan pemahaman dapat tersampaikan dengan lebih cepat dan tepat.

Baca juga: Sensus Ekonomi 2026 di Kaltim, DPR RI Dorong Peningkatan Literasi Statistik Masyarakat

Iwan berharap peningkatan wawasan masyarakat mengenai kebencanaan dapat menjadi langkah mitigasi efektif untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di masa mendatang.

"Ini satu bentuk perhatian yang sangat baik dan positif dalam mempersiapkan diri sebelum terjadi bencana," tandasnya. (*)