Berita Nasional Terkini

Respons Pernyataan Luhut, Menkeu Purbaya Tetap akan Potong Anggaran MBG

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan tetap memangkas anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Tribunnews.com/Igman Ibrahim
MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, memberi keterangan kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan tetap memangkas anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) apabila penyerapan dana tidak maksimal hingga akhir Oktober 2025. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim) 

Menurut Luhut, kritik boleh diberikan tetapi tetap harus mempertimbangkan dampak ekonomi yang positif dari MBG.

Baca juga: Keracunan Massal MBG, Pelanggaran HAM atau Kelalaian Teknis? Ini Kata Dosen UGM dan Natalius Pigai

"Ini kan (MBG) baru sembilan bulan. Jadi kita jangan terus buru-buru kritik sana, kritik sini. Ya kritik boleh lah, enggak ada masalah. Tapi maksud saya ini membangun simpul-simpul ekonomi baru," ujar Luhut di Kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Luhut mencontohkan, dari penjelasan yang disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, keberadaan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG mendorong masifnya distribusi berbagai bahan pangan.

Misalnya telur, ikan, dan buah-buahan yang dijadikan menu MBG.

Bahkan, sudah ada laporan kekurangan bahan pangan untuk menu MBG, sehingga pemerintah sedang mengusahakan percepatan produksi bahan baku maupun distribusinya.

Baca juga: Perpres MBG Segera Terbit, Fokus ke Keamanan dan Pengawasan Makanan

"SPPG ini akan membangun suplai telur, suplai pisang, suplai ikan, suplai macam-macam. Dan sekarang dari data yang kelihatan sudah mulai ada hampir kekurangan," tutur Luhut.

"Jadi sekarang dipercepat untuk proses misalnya orang melahirkan peternakan ayam, melahirkan telur, pisang, dan sebagainya," tambahnya.

"Saya kira kita tidak perlu pesimis, ada yang masih kurang, salah sana-sini, kita lihat tiga bulan ke depan menurut saya pasti akan lebih baik, karena dengan data-data yang ada dan pengecekan di lapangan, kami lakukan pengecekan fisik, kami membangun tim juga dari Dewan Ekonomi Nasional untuk melihat (realisasi MBG)," jelasnya.

Dengan begitu, menurut Luhut, pemerintah tidak hanya menerima laporan di atas kertas.

Baca juga: Perpres MBG Segera Terbit, Fokus ke Keamanan dan Pengawasan Makanan

Luhut mengatakan, pemantauan dari DEN soal MBG juga disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Dengan demikian, proses pengambilan keputusan soal MBG bisa lebih akurat.

Sebagai informasi, program MBG dimulai secara bertahap pada 6 Januari 2025 di seluruh Indonesia.

Sehingga sampai saat ini, MBG sudah berjalan selama lebih dari sembilan bulan.

Baca juga: Luhut Sebut Purbaya Tidak Perlu Alihkan Anggaran MBG yang Belum Terserap, Ini Alasannya

Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa-siswi, serta ibu hamil dan menyusui, dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendorong perekonomian.

Luhut juga menyampaikan bahwa penyerapan anggaran BGB untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah sangat baik.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved