Berita Nasional Terkini
Penipuan Online Ancaman bagi Ekonomi Digital Indonesia, Pelaku Paling Sering Lewat SMS
GASA meuncurkan laporan ‘State of Scams in Indonesia 2025’ untuk memerangi penipuan digital dan memperkuat ketahanan siber Nasional.
Ringkasan Berita:
- Aksi penipuan digital atau secara online menjadi ancaman bagi Ekonomi Digital di Indonesia, 66 persen orang jadi korban.
- Platform yang paling sering digunakan pelaku untuk penipuan digital adalah pesan langsung, seperti aplikasi pesan instan dan SMS.
- Untuk melindungi publik dan memulihkan kepercayaan, Indonesia perlu memperkuat sistem pencegahan penipuan dengan teknologi canggih seperti AI.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA– Aksi penipuan digital atau secara online menjadi ancaman bagi Ekonomi Digital di Indonesia, 66 persen orang jadi korban.
Dampaknya mengikis kepercayaan konsumen, mengganggu kesejahteraan masyarakat, dan menghambar pertumbuhan ekonomi.
Global Anti Scam Alliance ( GASA ) bekerja sama dengan Mastercard dan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) hari ini meluncurkan laporan GASA ‘State of Scams in Indonesia 2025’.
Sejalan dengan semangat Hari Sumpah Pemuda, laporan ini menyoroti kebutuhan penting untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan siber di kalangan Generasi Z dan Milenial—kelompok pengguna digital terbesar di Indonesia.
Peluncuran ini menjadi langkah konkret setelah pembentukan GASA Indonesia Chapter pada Juli 2025 lalu yang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas industri dalam memerangi penipuan digital dan memperkuat ketahanan siber nasional.
Baca juga: Waspada! Penipuan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital Marak di Kaltim
Penipuan digital kini menjadi ancaman sistemik bagi ekonomi digital Indonesia—mengikis kepercayaan konsumen.
Laporan ‘State of Scams in Indonesia 2025’ menghadirkan wawasan terkini mengenai lanskap ancaman yang terus berkembang, sekaligus menyoroti kerentanan konsumen serta taktik umum yang digunakan pelaku untuk mengeksploitasi mereka.
Lanskap Penipuan Digital: Temuan Utama
- Dua dari tiga (66 persen) orang dewasa di Indonesia mengalami penipuan dalam setahun terakhir, hal ini setara dengan 55 paparan per orang per tahun.
- Sebanyak 35 persen responden menjadi korban penipuan, dan 14 persen mengalami kerugian finansial.
- Total kerugian mencapai Rp49 triliun (setara US$3,3 miliar), atau rata-rata Rp1,7 juta per orang dan 12 bulan terakhir.
- Platform yang paling sering digunakan pelaku adalah pesan langsung, seperti aplikasi pesan instan dan SMS.
- 34 persen responden berpendapat bahwa lembaga publik, terutama pemerintah, bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat dari penipuan digital.
- Reski Damayanti, Ketua GASA Indonesia Chapter dan Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan, penipuan digital telah merugikan masyarakat di seluruh Indonesia.
“Dampaknya bisamengikis kepercayaan, menguras keuangan, dan mengancam keamanan konsumen sehari-hari,” ujarnya.
Baca juga: Warga Indonesia Timur Bisa Pakai AI Indosat Ooredoo Hutchison Tekonologi 5G, Hadir di Jayapura
Untuk melindungi publik dan memulihkan kepercayaan, Indonesia perlu memperkuat sistem pencegahan penipuan dengan teknologi canggih seperti AI, didukung kemitraan kuat dan regulasi yang jelas.
GASA Indonesia dan para anggotanya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan digital yang aman, inklusif, dan terpercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia—melalui kolaborasi, inovasi, dan tanggung jawab bersama.
Aileen Goh, Country Manager, Indonesia, Mastercard dan Wakil Ketua GASA Indonesia Chapter, menambahkan, Indonesia berada di garis depan transformasi digital yang membuka peluang baru bagi jutaan masyarakat.
Namun, seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital, ancaman penipuan juga meningkat dan menjadi risiko sistemik yang memengaruhi konsumen, bisnis, dan institusi.
“Di Mastercard, kami percaya bahwa kepercayaan adalah fondasi ekonomi digital yang inklusif.
Untuk menjaga kepercayaan ini, dibutuhkan lebih dari sekadar teknologi, yaitu aksi kolektif,” ungkapnya.
| PAN Tertarik Ajak Purbaya jadi Kader, Popularitas Sang Menkeu Lewati Dedi Mulyadi |
|
|---|
| Penjelasan Resmi Taspen soal Viral Kabar Rapel Gaji Pensiunan PNS di November 2025 |
|
|---|
| Rocky Gerung: Jokowi Cemas Jika Kasus Korupsi Whoosh Dilanjutkan |
|
|---|
| Daftar Tanggal Merah dan Perayaan Hari Besar di Kalender November 2025 |
|
|---|
| Rincian Harga Emas Antam Terkini 31 Oktober 2025 di Logam Mulia Balikpapan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/grafis-GASA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.