Berita Nasional Terkini

Projo Dekati Gerindra, Pengamat Nilai Strategi Politik Jokowi untuk Pantau Arah Partai Prabowo

Langkah Relawan Projo yang menyatakan siap bergabung dengan Partai Gerindra dan mengganti logo organisasi dinilai bukan sekadar perubahan simbolik. 

Editor: Heriani AM
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
KONGRES lll PROJO - Suasana Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, mulai terasa sibuk menjelang pelaksanaan Kongres III Projo pada 1–2 November 2025 besok. Langkah Relawan Projo yang menyatakan siap bergabung dengan Partai Gerindra dan mengganti logo organisasi dinilai bukan sekadar perubahan simbolik.  (Tribunnews.com/Igman Ibrahim) 

“Sejak 2014, berdasarkan AD/ART, nama organisasi ini memang Projo, bukan akronim Pro Jokowi. Sebutan Pro Jokowi itu bagian dari sejarah,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kata Projo memiliki makna lebih luas, yakni merujuk pada negeri dan rakyat, orang-orang yang mencintai bangsa dan masyarakatnya.

KONGRES lll PROJO - Suasana Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, mulai terasa sibuk menjelang pelaksanaan Kongres III Projo pada 1–2 November 2025 besok. Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, membantah isu bahwa relawan Projo telah meninggalkan Joko Widodo (Jokowi) dan beralih mendukung Prabowo Subianto. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)
KONGRES lll PROJO - Suasana Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, mulai terasa sibuk menjelang pelaksanaan Kongres III Projo pada 1–2 November 2025 besok. Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, membantah isu bahwa relawan Projo telah meninggalkan Joko Widodo (Jokowi) dan beralih mendukung Prabowo Subianto. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim) (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Meski sudah diputuskan tidak lagi menggunakan wajah Jokowi, Freddy mengakui hingga kini belum ada logo baru yang resmi dipilih sebagai pengganti.

“Untuk namanya tetap Projo. Kalau orang Manado bilang, Prabowo Jo…,” ujarnya sambil berkelakar.

Dengan penegasan ini, Projo ingin menunjukkan bahwa transformasi yang dilakukan bukan berarti memutus hubungan dengan Jokowi, melainkan memperluas peran organisasi agar tidak terikat pada satu figur politik semata.

Tanggapan Budi Arie

Budi Arie menegaskan bahwa nama organisasi relawan Projo tidak dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan terhadap individu tertentu.

Ia menjelaskan sejak didirikan pada tahun 2013, Projo tidak memiliki kaitan langsung dengan nama seorang tokoh mana pun.

Meski selama ini publik mengenal Projo sebagai singkatan dari Pro-Jokowi atau Pro-Joko Widodo, Budi Arie membantah anggapan tersebut.

Baca juga: Budi Arie Resmi Gabung Gerindra, Pengamat: Tanda Projo tak Lagi Pro Jokowi

“Projo tidak punya kepanjangan apa pun. Hanya saja teman-teman media dulu menyebutnya Pro-Jokowi karena lebih mudah diucapkan,” jelasnya, Sabtu (1/11/2025).

Mantan Menteri Koperasi RI itu kemudian menerangkan bahwa kata Projo berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi, yang berarti “negeri” dan “rakyat.”

“Dalam bahasa Sanskerta, Projo berarti negeri, sementara dalam Jawa Kawi artinya rakyat,” ujarnya.

Berdasarkan makna tersebut, Budi Arie menekankan bahwa seluruh kader Projo merupakan kelompok yang mencintai negeri dan rakyatnya, bukan individu tertentu sebagaimana yang kerap diasosiasikan sebelumnya.

“Kaum Projo adalah mereka yang mencintai negara dan rakyatnya,” tegasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Projo Bantah Romantisme dengan Jokowi Berakhir Lalu Balik Badan ke Prabowo: Jangan Framing Kami dan Manuver Projo Ingin Merapat ke Gerindra, Pengamat: Strateginya Jokowi.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved